Pada individu pun, libido bisa berfluktuasi, bergantung pada banyak faktor. Sebut saja faktor usia, stres, pola makan, atau karena siklus menstruasi pada kaum hawa. Oleh karena itu, jumlah hubungan seks dalam suatu hubungan juga dapat berfluktuasi.
Penelitian lain yang diterbitkan pada 2017 melaporkan bahwa pasangan paling banyak berhubungan seks pada usia 20-an, rata-rata 80 kali setahun, atau sedikit lebih dari sekali setiap lima hari. Pada usia 45 tahun, seseorang berhubungan seks rata-rata 60 kali per tahun, atau lebih dari sekali dalam sepekan. Pada usia 65 tahun, kebanyakan orang berhubungan seks sekitar 20 kali per tahun, atau kurang dari satu kali setiap dua pekan.
Ada juga studi lain yang digagas tim dari York University, yang hasilnya mengungkap bahwa berhubungan seks sekali sepekan sudah cukup. Penelitian itu melibatkan lebih dari 30.000 partisipan. Para peneliti melaporkan bahwa manfaat kebahagiaan dari seks tidak berubah dalam sekali sepekan, sekaligus menunjukkan bahwa seks lebih sering tidak selalu lebih baik.
Co-founder dari jenama sex-care Roam, Alex Griffiths, berpendapat bukan berarti pasangan wajib melakukannya setiap pekan. Ia yakin tidak ada satu hitungan yang pasti, namun berhubungan seks sudah jelas akan membangun keintiman dengan pasangan yang pada gilirannya dapat memperkuat relasi.
"Oleh karena itu, keintiman, baik dalam bentuk seks atau dalam bentuk lain, adalah kunci untuk mencapai kesuksesan hubungan dan untuk hubungan yang sehat, serta memiliki banyak manfaat kesehatan," jelas Griffith.