AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Publik sedang ramai membicarakan penampilan Lisa Blackpink di "Crazy Horse" sejak pengumumannya secara resmi pada awal September lalu. Partisipasi Lisa sangat simbolis, seperti yang dijelaskan oleh Direktur Kreatif dan Produser Eksekutif Crazy Horse, Andrée Deissenberg.
"Pasalnya 'Crazy Horse' menjadi simbol wanita yang bangga akan kebebasan, rasa ingin tahu, dan percaya diri. Saya juga berpikir dengan memutuskan melakukan ini, Lisa menunjukkan hal yang sama," kata Deissenberg, dilansir Koreaboo, Rabu (4/10/2023).
Saat pertunjukan yang sangat dinanti-nantikan ini berlangsung dari tanggal 28 hingga 30 September, banyak artis dari belahan dunia lain yang terlihat menghadiri pertunjukan untuk mendukung Lisa. Di antara mereka, ada artis terkenal Cina Angelababy dan Jenny Zhang.
Kabar kehadiran mereka tersebar sontak warganet pun langsung melontarkan kritik. “Selebritas Cina lainnya bersaing untuk menjadi lebih cantik dari satu sama lain. Sedangkan Jenny Zhang dan Angelababy pergi menonton striptis," kata salah seorang warganet.
“Selebritas wanita seperti mereka sangat menyukai Korea. Saya harap ini tidak memberikan pengaruh buruk pada penggemarnya dan memotivasi mereka untuk menonton striptis," ujar yang lain.
Selain itu, warganet mengungkit peraturan yang diterbitkan oleh Asosiasi Seni Pertunjukan Cina yang menyoroti fakta bahwa asosiasi tersebut telah menyatakan larangan-larangan yang dilakukan oleh selebritas. "Mengorganisasi, berpartisipasi, atau mempromosikan aktivitas ilegal, seperti aktivitas yang terkait dengan konten cabul dan eksplisit," ucapnya.
Warganet yang jeli juga memperhatikan bahwa menyusul berita Angelababy menghadiri 'Crazy Horse', akun Weibo yang dijalankan oleh China Central Television yang juga dikenal sebagai CCTV menghapus video penampilannya di Festival Pertengahan Musim Gugur. Penghapusan stasiun TV milik pemerintah ini semakin memicu tuduhan bahwa Angelababy masuk daftar hitam.