Christopher juga melihat para influencer dan artis ini memiliki engagement lebih luas, ada penontonnya yang mungkin sudah bisa berpikir bahwa judi online ini tidak akan pernah menguntungkan, tapi yang menjadi korban endorse ini pun lebih banyak lagi.
Apalagi influencer game, memiliki chance untuk masuk dan menyebarnyanya jauh lebih besar. Karena target mereka anak-anak remaja yang labil dan sangat empuk untuk dijadikan sasaran brainwash judi online.
Anak-anak remaja yang kurang diawasi orang tua, pasti mudah tercuci otak judi online dari streamers game. Saat ini, banyak dari mereka mengalihkan uang yang biasa mereka pakai untuk beli skin dan equipment di dalam game, dipakai coba-coba main judi online.
Bagi Christopher, dampaknya bisa sangat merugikan bagi masa depan mereka. Mulai dari prestasi sekolah jeblok, depresi, nakal, sampai tindak kriminalitas. Belum lagi kalau ngomongin soal kerugian material yang sudah pasti bakal ditanggung orang tuanya.
“Pokoknya miris banget deh melihat anak-anak jadi korban beginian. Pemerintah kalo nggak cepet blokir dan bikin peringatan keras atau menghukum influencer, beginian bakalan cepet nyebar di kalangan remaja-remaja ini,” papar dia mengungkapkan harapannya.