Rushdie, yang saat ini berusia 76 tahun, berbicara dengan The New Yorker tentang cobaan berat yang dia alami. Dia menyatakan bahwa dia berusaha menghindari "tuduhan dan kepahitan" serta berkomitmen untuk melihat ke depan daripada ke belakang.
Dia juga mencatat bahwa menulis fiksi menjadi semakin sulit baginya, seperti yang dia alami selama tahun-tahun pascafatwa, sehingga dia memutuskan untuk menulis memoar. Pada 2012, Rushdie sudah menulis memoarnya tentang fatwa tersebut dengan judul Joseph Anton.
"Bagi saya, ini bukan lagi cerita orang ketiga. Saya pikir ketika seseorang menusukkan pisau ke dalam tubuh Anda, itu adalah kisah dari sudut pandang orang pertama. Itu adalah cerita 'aku'," kata Rushdie.