AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram Nusa Tenggara Barat dr Hj Ni Ketut Eka Nurhayati mengimbau masyarakat waspada terhadap heat stroke. Heat stroke merupakan kondisi paling berat pada tubuh akibat cuaca panas karena tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan.
Heat stroke menjadi sebagai dampak cuaca panas ekstrem yang terjadi saat ini. "Salah satunya dengan banyak minum air putih bisa jadi salah satu solusi menghindari kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi akibat cuaca panas ekstrem," katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, Jumat (13/10/2023).
Hal tersebut disampaikan Ni Ketut Eka Nurhayati menyikapi cuaca panas ekstrem yang melanda semua daerah secara merata, termasuk di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan suhu hingga di atas 34 derajat Celsius. Menurut Nurhayati, heat stroke bisa terjadi karena tubuh tidak bisa beradaptasi dengan cuaca panas ekstrem sehingga badan ikut merasakan panas.
Beberapa gejala heat stroke antara lain sakit kepala, pusing, mual dan muntah. Karena itu, langkah cepat untuk mengurangi risiko heat stroke adalah dengan banyak minum air putih dan mengonsumsi makanan bergizi serta hindari paparan sinar matahari langsung.
"Kalau beraktivitas di luar sebaiknya menggunakan pelindung seperti topi, dan sejenisnya," katanya.
Pada sisi lain, berdasarkan informasi dari Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kota Mataram menyebutkan, selama cuaca panas ekstrem terjadi peningkatan kunjungan pasien di IGD dengan keluhan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Kasus ISPA dengan keluhan demam, batuk, pilek, baik di kalangan anak-anak maupun dewasa di IGD zona hijau (rawat jalan), akhir-akhir ini lebih tinggi dibandingkan kasus lainnya seperti penyakit maag, asam lambung, dan lainnya.
"Angka pasti data peningkatan kasus Ispa ada di kantor," katanya saat ditemui di areal Kantor Wali Kota Mataram.