AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Orang yang didiagnosis mengidap kanker bisa dilanda stres, kesedihan, atau ketakutan yang luar biasa. Padahal, meski sebagian besar kasus kejadian kanker meningkat, pasien tetap bisa mendapatkan perawatan dan penanganan terbaik dan ada peluang untuk pulih.
Dikutip dari laman NZ Herald, Kamis (19/10/2023), selama perjalanan melawan kanker itu, pasien disarankan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada dokter yang menangani. Ajukan semua pertanyaan yang muncul di kepala, sebab saat bicara mengenai kanker, pengetahuan adalah kekuatan.
1. Berapa lama saya harus menunggu untuk pemeriksaan lebih lanjut?
Saat mengalami sejumlah gejala yang mengarah pada kanker dan menjalani pemeriksaan, terkadang itu terbukti tidak serius. Namun, jika dicurigai adanya kanker, pasien akan diminta menunggu. Setelah itu, pasien akan dirujuk ke spesialis dan diperiksa dalam waktu dua pekan.
2. Apa yang terjadi setelah dijadwalkan untuk menemui dokter spesialis kanker?
Saat berjumpa dengan dokter spesialis kanker, pasien perlu lebih banyak mengajukan pertanyaan terkait perawatan dan pemeriksaan. Jika hasilnya tersedia, pasien mungkin langsung menerima diagnosis kanker. Jika tidak, pasien mungkin akan dirujuk untuk tes lebih lanjut atau biopsi (pengambilan jaringan tubuh).
3. Apa saja pilihan pengobatan saya?
Dokter akan menawarkan pilihan pengobatan yang dianggap terbaik. Penting untuk tetap mempertimbangkan opsi lain untuk memastikan membuat keputusan terbaik. Misalnya, mungkin ada pengobatan dengan tingkat keberhasilan yang tinggi, namun bergantung pada kunjungan rutin ke rumah sakit, yang mungkin tidak berhasil. Dalam hal ini, pilihan lain dengan beban rumah sakit yang lebih sedikit mungkin merupakan pilihan lebih baik.
4. Bertanya tentang uji klinis
Profesional medis sering kali memberikan akses terhadap pengobatan baru yang seringkali menjadi standar perawatan baru. Pasien dapat mengakses perawatan ini lebih awal sebagai bagian dari program uji klinis, jadi pasien pun didorong untuk bertanya tentang uji klinis yang mungkin tersedia.
5. Apa yang dapat saya lakukan untuk membantu pengobatan?
Selain perawatan dan pengobatan kanker, pasien harus mengimbanginya dengan menerapkan gaya hidup yang mendukung. Penting untuk mencoba mempertahankan pola makan teratur, terutama ketika pengobatan dapat mempengaruhi nafsu makan atau menyebabkan mual. Pasalnya, menjaga berat badan merupakan faktor penting dalam menoleransi pengobatan.
6. Bisakah saya tetap aktif?
Ada bukti yang mendukung pasien bisa tetap hidup aktif selama pengobatan kanker. Tak perlu melakukan olahraga berat, tapi olahraga ringan atau mengerjakan tugas sehari-hari sendiri. Pasien sering kali merasa diberdayakan ketika masih punya kendali atas diri dan menjaga diri sesehat mungkin selama pengobatan.
7. Berapa lama pengobatan akan berlangsung?
Beberapa pilihan pengobatan baru, seperti imunoterapi, melibatkan kunjungan rutin ke rumah sakit selama beberapa tahun. Sementara, kemoterapi biasanya diberikan selama beberapa bulan, kemudian ada sesi istirahat. Penting untuk menanyakan durasi pengobatan karena ini mungkin mengubah rutinitas.
8. Bagaimana dengan efek sampingnya?
Efek samping dari kanker yang diidap perlu dibicarakan dengan dokter. Terutama, dampak yang mengubah hidup atau yang membuat seseorang merasa khawatir atas kondisinya. Sebagian pasien mungkin cemas akan rambut rontok, risiko tubuh mudah lelah, atau kondisi yang kian melemah karena masih ada anggota keluarga lain yang harus dijaga.
9. Di mana saya bisa mendapatkan dukungan?
Ada banyak layanan dukungan psikologis yang dapat membantu pasien kanker mengatasi dampak psikis. Profesional kesehatan siap menjadi teman bicara soal masalah mental, kekhawatiran keuangan, perencanaan perawatan lanjutan, atau hal lain yang mengkhawatirkan pasien.