Rabu 25 Oct 2023 15:16 WIB

Makanan-Makanan Ini Bisa Picu Kecanduan Seperti Rokok dan Heroin

Makanan ultra proses seperti es krim memiliki sifat adiktif.

Rep: Adysha Citra Ramadani / Red: Friska Yolandha
Es krim (ilustrasi). Makanan ultra proses seperti es krim memiliki sifat adiktif.
Foto:

Efek lonjakan dopamin yang serupa juga terjadi ketika seseorang mengonsumsi alkohol, menghisap rokok, atau menyalahgunakan obat terlarang. Pada alkohol dan rokok, faktor yang memicu rasa kecanduan adalah etanol dan nikotin.

Di sisi lain, tim peneliti belum mengetahui faktor yang membuat makanan ultra proses bisa memicu kecanduan. Akan tetapi, mereka meyakini bahwa kombinasi antara karbohidrat sederhana dan lemak merupakan faktor yang membuat makanan ultra proses bisa menjadi sangat adiktif.

"Kombinasi karbohidrat sederhana dan lemak yangs ering ditemukan dalam makanan ultra proses tampaknya memiliki efek supra additive terhadap sistem reward otak, yang dapat meningkatkan potensi kecanduan terhadap makanan-makanan tersebut" jelas tim peneliti, seperti dilansir USA Today pada Rabu (25/10/23).

Seperti diketahui, makanan ultra proses cenderung memiliki kandungan lemak, karbohidrat sederhana, serta gula yang tinggi. Namun di saat yang sama, makanan ultra proses relatif tak memiliki nilai gizi.

"Makanan ultra proses bukan makanan yang sebenarnya. Fungsi dari makanan adalah memberikan nutrisi. Sedangkan kegunaan utama makanan ultra proses adalah meraup keuntungan dan pertumbuhan finansial (produsennya)," jelas dokter dan penulis buku Ultra-Processed people, Chris Van Tulleken.

Meski bisa memunculkan efek adiktif, Van Tulleken mengungkapkan bahwa tidak semua orang akan merasakan efek kecanduan dari makanan ultra proses. Sebagian orang masih bisa memiliki hubungan yang sehat dengan makanan ultra proses. Namun di sisi lain, hampir semua adiksi atau kecanduan makanan berkaitan dengan produk makanan ultra proses.

"Beragam makanan ultra proses itu bersifat adiktif bagi banyak orang. Dan ketika orang-orang mengalami adiksi makanan, adiksi ini hampir selalu berkaitan dengan produk makanan ultra proses," ujar Van Tulleken.

 

Selain adiksi, konsumsi makanan ultra proses kerap dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah kesehatan fisik seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, dan kanker. Pada perempuan, studi menemukan bahwa konsumsi makanan ultra proses dapat berkaitan dengan risiko depresi. Beberapa studi berbeda juga menemukan kaitan antara makanan ultra proses dengan penurunan kognitif seperti demensia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement