AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Aktor Darius Sinathrya mengatakan, keterampilan untuk mengelola dan merencanakan keuangan kini menjadi semakin vital untuk meraih kehidupan masa depan yang lebih baik.
"Di era modern seperti sekarang, dengan tuntutan dan tantangan yang semakin besar, merencanakan keuangan menjadi kunci utama. Ini bukan hanya soal berapa banyak yang bisa kita hasilkan pada pendapatan, melainkan tentang bagaimana kita mengatur dan merencanakan secara bijak untuk memperpanjang fase kebahagiaan hidup," ujar Darius saat ‘Talkshow’ di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (27/10/2023).
Menurut Darius, merencanakan keuangan dengan baik bukan hanya menjadi kebutuhan, melainkan menjadi suatu keterampilan yang membawa dampak positif dalam menghadapi tantangan dan menciptakan masa depan yang lebih cerah dan mapan.
"Uang bukan segalanya, namun segalanya membutuhkan uang. Oleh karena itu, sangat penting untuk memikirkan jangka panjang. Bagaimanapun besarnya pendapatan, jika tidak dikelola dengan baik dan tidak direncanakan untuk jangka panjang, kemungkinan tetap merasa kurang akan selalu ada," kata Darius.
Kemudian, melunasi utang konsumtif menjadi hal yang penting bagi orang yang terjerat, karena utang konsumtif sering kali memiliki tingkat bunga yang tinggi dan harus segera diselesaikan agar terbebas dari beban keuangan yang terus bergulir dan memberatkan. "Jangan sampai kita terbebani dengan bunga dari utang konsumtif yang cenderung lebih tinggi. Utang ini akan terus bergulung, dan bunga bulan ini akan kita bayar, sementara bulan depan kita akan dihadapkan pada bunga yang baru," ujar Darius.
Darius pun menyarankan agar masyarakat bijak dalam melakukan konsumsi dengan turut memperhitungkan pendapatan, sehingga tidak menambah beban utang baru di luar pendapatan yang dihasilkan. Selain itu, menurutnya penting juga untuk memiliki dana darurat sebagai bentuk perlindungan finansial.
Darius mengatakan dana darurat setidaknya disiapkan sejumlah tiga bulan dari kebutuhan bulanan. Namun, di tengah kondisi tak pasti, banyak yang menyarankan untuk mempertimbangkan dana darurat hingga enam atau bahkan 12 bulan.
"Dana darurat ini perlu diperhatikan, terutama dalam bentuk likuid agar dapat diakses dengan cepat saat dibutuhkan. Kondisi saat ini mengajarkan kita bahwa memiliki aset yang perlu dijual terlebih dahulu mungkin tidak efisien dalam situasi darurat," kata Darius.
Berikutnya, lanjut Darius, penting juga untuk mempertimbangkan perlindungan dari asuransi. Perlindungan iti tidak hanya berfungsi sebagai jaminan keuangan dalam keadaan darurat, tetapi juga dapat membantu meminimalkan risiko finansial akibat faktor kesehatan. Dengan demikian, menurut Darius, dengan mengelola utang konsumtif secara bijak dan membangun dana darurat, setiap orang dapat merencanakan masa depan keuangan mereka dengan lebih tenang, menghadapi ketidakpastian dengan lebih baik, dan melindungi diri dari risiko tak terduga.