Public figure tersebut percaya bahwa AS dapat memainkan peran diplomatik yang penting dalam mengakhiri penderitaan ini. Mereka juga menyuarakan pendapat kepada Kongres AS, UNICEF, Doctors Without Borders, Komite Internasional Palang Merah dan banyak pihak lainnya.
"Menyelamatkan nyawa adalah keharusan moral. Hal ini sejalan dengan pernyataan UNICEF, 'Kasih sayang—dan hukum internasional—harus berlaku',".
Selain itu, di dalam seruan tertulis tersebut juga diberitahukan bahwa saat tulisan dibuat, lebih dari 6.000 bom telah dijatuhkan di Gaza dalam 12 hari terakhir-mengakibatkan satu anak terbunuh setiap 15 menit. Para public figure ini juga menyertakan kutipan pernyataan juru bicara UNICEF James Elder di dalam seruan itu.
“Anak-anak dan keluarga di Gaza praktis kehabisan makanan, air, listrik, obat-obatan dan akses aman ke rumah sakit, setelah berhari-hari terjadi serangan udara dan terputusnya semua jalur pasokan. Satu-satunya pembangkit listrik di Gaza kehabisan bahan bakar pada Rabu sore, sehingga listrik padam, pengolahan air dan air limbah. Kebanyakan warga tidak bisa mendapatkan air minum dari penyedia layanan atau air rumah tangga melalui saluran pipa…. Situasi kemanusiaan telah mencapai titik terendah yang mematikan, namun semua laporan menunjukkan adanya serangan lebih lanjut. Kasih sayang—dan hukum internasional—harus berlaku.” Kata juru bicara UNICEF, James Elder.
Selanjutnya, para seniman menyampaikan bahwa di luar rasa sakit dan duka mereka terhadap semua orang di sana dan orang-orang yang mereka cintai di seluruh dunia, mereka termotivasi oleh kemauan yang teguh untuk membela kemanusiaan bersama. Bella Hadid dan kawan-kawan seniman lainnya menyatakan mereka memperjuangkan kebebasan, keadilan, martabat dan perdamaian bagi semua orang—dan keinginan mendalam untuk menghentikan lebih banyak pertumpahan darah.
“Kami menolak untuk menceritakan kisah diam kami kepada generasi mendatang, bahwa kami hanya berdiam diri dan tidak melakukan apa pun. Seperti yang dikatakan oleh Kepala Bantuan Darurat Martin Griffiths kepada UN News, 'Sejarah sedang menyaksikan',".