Dari segi pola makan, misalnya, saat ini makanan cepat saji menjadi pilihan menu makanan yang populer. Padahal, makanan cepat saji mengandung kalori yang tinggi, sehingga berpotensi memicu kegemukan dan obesitas. Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko dari diabetes tipe 2.
Selain itu, Medical News Today mengungkapkan bahwa makanan cepat saji memiliki kandungan lemak trans dan lemak jenuh yang tinggi. Bila dikonsumsi secara berlebihan, kedua jenis lemak ini bisa meningkatkan kadar trigliserida di dalam darah. Kadar trigliserida yang tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2.
Contoh gaya hidup lain yang dapat mendorong peningkatan prevalensi diabetes adalah gaya hidup sedentari. Gaya hidup sedenter merupakan gaya hidup yang minim akan aktivitas fisik.
"Ini yang kemudian menyebabkan peningkatan diabetes," ujar dr Soebagijo.
Menurut Dr Soebagijo, perubahan gaya hidup merupakan upaya pencegahan primer yang bisa membantu masyarakat terhindar dari diabetes. Beberapa contoh perubahan gaya hidup yang bisa dilakukan adalah menjaga berat badan yang sehat, meningkatkan aktivitas fisik atau kebiasaan berolahraga, menghindari kebiasaan merokok, serta menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang.