Nyamuk Makin Banyak
Terkait kabar Wolbachia memicu populasi nyamuk melimpah, seperti yang terjadi di Singapura, Riris tak menampik hal itu. Ia mengatakan teknologi Wolbachia di Singapura diterapkan dengan menggunakan metode suppression atau penurunan jumlah populasi nyamuk.
Strategi itu diimplementasikan dengan melepaskan nyamuk jantan saja. Perkawinan nyamuk jantan dengan nyamuk betina di populasi alami akan menghasilkan telur yang tidak dapat menetas, sehingga populasi nyamuk akan berkurang.
"Akan tetapi, nyamuk betina yang masih ada di populasi alami akan tetap mempunyai kemampuan untuk menularkan virus dengue. Di samping itu, metode supresi mensyaratkan pelepasan nyamuk jantan secara terus menerus, agar populasi nyamuk dapat selalu terkontrol," katanya.
Kementerian Kesehatan RI menerapkan inovasi Wolbachia untuk menurunkan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Efektivitas teknologi Wolbachia telah diteliti sejak 2011 oleh World Mosquito Program (WMP) dan Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta yang terbukti mampu menekan kasus demam berdarah hingga 77 persen serta menurunkan angka rawat inap pasien dengue di rumah sakit sebesar 86 persen.