Rabu 22 Nov 2023 03:55 WIB

Apa Betul Nyamuk dengan Bakteri Wolbachia Didesain Sebagai Senjata Pembunuh Manusia?

Program penanggulangan dengue di Indonesia memakai inovasi Wolbachia.

Red: Reiny Dwinanda
Nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebab penyakit DBD. Penyebaran nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia menjadi strategi baru untuk mengatasi penularan kasus demam berdarah dengue di Indonesia.
Foto:

Nyamuk Makin Banyak

Terkait kabar Wolbachia memicu populasi nyamuk melimpah, seperti yang terjadi di Singapura, Riris tak menampik hal itu. Ia mengatakan teknologi Wolbachia di Singapura diterapkan dengan menggunakan metode suppression atau penurunan jumlah populasi nyamuk.

Strategi itu diimplementasikan dengan melepaskan nyamuk jantan saja. Perkawinan nyamuk jantan dengan nyamuk betina di populasi alami akan menghasilkan telur yang tidak dapat menetas, sehingga populasi nyamuk akan berkurang.

"Akan tetapi, nyamuk betina yang masih ada di populasi alami akan tetap mempunyai kemampuan untuk menularkan virus dengue. Di samping itu, metode supresi mensyaratkan pelepasan nyamuk jantan secara terus menerus, agar populasi nyamuk dapat selalu terkontrol," katanya.

Kementerian Kesehatan RI menerapkan inovasi Wolbachia untuk menurunkan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Efektivitas teknologi Wolbachia telah diteliti sejak 2011 oleh World Mosquito Program (WMP) dan Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta yang terbukti mampu menekan kasus demam berdarah hingga 77 persen serta menurunkan angka rawat inap pasien dengue di rumah sakit sebesar 86 persen.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement