AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Asosiasi musisi Islandia, Dewan Perkumpulan Penulis, dan Penggubah Islandia (FTT) menyerukan untuk menarik diri dari Kontes Eurovision 2024, kecuali jika Israel dilarang untuk berpartisipasi dalam kompetisi tersebut. Hal itu mengacu pada kontroversi terkait konflik di Palestina.
Eurovision adalah kompetisi musik tahunan yang diadakan di antara negara anggota Uni Penyiaran Eropa yang aktif. Setiap negara anggota memasukkan lagu untuk ditampilkan langsung.
Kontestan yang boleh mengikuti kontes ini adalah negara anggota European Broadcasting Union yang aktif. Negara anggota yang aktif adalah negara yang di mana lokasinya berada di European Broadcasting Union, atau mereka merupakan anggota dari organisasi Komite Eropa. Area Penyiaran Eropa didefinisikan oleh Uni Telekomunikasi Internasional.
Dalam surat yang dikirimkan kepada lembaga penyiaran publik Islandia, RUV, Direktur Umum FTT, Stefan Eiriksson, menegaskan desakan ini. Dia menyatakan, Islandia seharusnya tidak mengambil bagian dalam Eurovision 2024 jika Israel tidak dilarang ikut dengan alasan yang serupa dengan penolakan terhadap Rusia pada kompetisi sebelumnya.
“Kita semua mempunyai kewajiban untuk mengambil sikap menentang perang dan pembunuhan warga sipil dan anak-anak yang tidak bersalah,” kata Eiriksson, dilansir Middle East Monitor, Kamis (14/12/2023).
Dia juga menyampaikan bahwa penting bagi negara-negara untuk menunjukkan penolakan terhadap tindakan militer yang mengakibatkan penderitaan. Israel telah mengambil tindakan keras di Jalur Gaza sebagai respons atas serangan lintas batas oleh Hamas, dengan korban yang mencakup ribuan warga Palestina yang tewas atau terluka, terutama perempuan dan anak-anak.
Seruan untuk boikot ini mengingatkan pada kasus serupa terhadap Rusia yang dilarang berpartisipasi dalam Kontes Lagu Eurovision, setelah tindakan invasi Ukraina. European Broadcasting Union (EBU) secara resmi mencegah Rusia untuk berpartisipasi dalam kompetisi masa depan.
Sebelumnya, Islandia telah dihukum oleh EBU setelah aksi kontroversial dari perwakilan mereka, Hatari, yang mengibarkan bendera Palestina selama penampilan mereka pada Eurovision di Israel pada 2019. Kontes Eurovision 2024 dijadwalkan berlangsung di Malmo, Swedia, pada 11 Mei. Isu boikot ini terus menjadi topik perbincangan yang memicu debat di kalangan musisi dan masyarakat Islandia.