Dalam rentang usia, pekerja berusia 41 hingga 60 tahun ditemukan menjadi kelompok dengan tingkat perselingkuhan tertinggi, diikuti mereka di atas 60 tahun. Sementara itu, pekerja muda berusia 18-25 tahun justru memiliki tingkat perselingkuhan paling rendah.
Meskipun perselingkuhan di tempat kerja umumnya dimulai melalui pesan teks, panggilan telepon, atau obrolan di media sosial, hanya sebagian kecil berakhir dalam hubungan fisik. Hanya sekitar 13 persen dari survei ini yang mengaku terlibat dalam hubungan fisik, dengan 1,5 persen mengakui terlibat dalam hubungan seks dengan rekan kerja.
Namun, hampir seperempat dari perselingkuhan di tempat kerja tidak pernah terungkap. Meskipun demikian, sebagian terungkap melalui rekan kerja lain, pesan telepon, atau pemeriksaan laporan rekening bank oleh pasangan mereka.
Bahkan, dalam kasus yang langka, empat persen perselingkuhan terungkap setelah tertular penyakit menular seksual (PMS). Terdapat perbedaan gender yang signifikan dalam perselingkuhan di tempat kerja, dengan 52 persen wanita dan 46 persen pria yang mengaku terlibat dalam urusan dengan rekan kerja.