5. Lendir di tinja
Hal ini biasanya disebabkan oleh peradangan pada usus. Ahli gastroenterologi Peyton Berookim mencatat bahwa kondisi tersebut dapat dilihat pada pasien penyakit radang usus seperti kolitis ulserativa atau penyakit Crohn, atau akibat infeksi bakteri dan sindrom iritasi usus besar.
6. Kotoran yang keras atau jarang
Kondisi ini menandakan sembelit dan biasanya disebabkan oleh kurangnya serat dalam makanan, serta rendahnya asupan air. Namun, masalah ini juga bisa disebabkan oleh konsumsi obat-obatan, penyumbatan di usus, atau dalam kasus yang lebih jarang, kanker usus besar.
7. Kotoran encer dan sering BAB
Ahli gastroenterologi Jack Braha mengatakan kotoran encer adalah tanda diare, biasanya terjadi setelah mengonsumsi makanan yang buruk atau akibat infeksi. Diare perlu diwaspadai jika berlangsung lebih dari dua pekan, disertai dengan pendarahan dan penurunan berat badan.
8. Kondisi BAB berbeda dari biasanya
Ahli bedah umum Karen Soika menyarankan waspada dan segera ke dokter jika konsistensi tinja berubah drastis. Misalnya, jika biasanya tekstur tinja halus dan panjang seperti sosis, namun tiba-tiba tipis dan keras seperti batang kayu atau justru menjadi sangat encer dan terus berulang.