3. Kemampuan Regulasi Emosi
Kemampuan regulasi ini juga penting ditumbuhkan. Ketika anak merasa gagal dan susah bangkit, adanya kemampuan meregulasi emosi akan menentukan dia bisa bangkit kembali.
"Saya melihat fenomena anak tidak mengenal emosi, bagaimana mengelola emosi. Padahal anak harus tahu merasa sedih, kecewa marah itu penting," kata Isyah.
Jika tidak tahu, anak kan bingung cara menenangkan diri ketika mereka merasakan emosi. Sekarang banyak buku yang bisa jadi referensi terkait emosi.
Anak perlu dikenalkan dengan sensasi tubuh ketika mengalami emosi tertentu. Beritahu penyebab anak bisa merasakan sensasi emosi tersebut.
Contohnya ketika ada petir, anak mengenal takut. Atau saat anak merasakan emosi, ajak diskusi saat dia tenang bukan ketika masih marah.
"Ibu tadi lihat kamu pukul meja, ada apa? Kamu marah ya karena hal ini? Misalnya anak jawab dia sedih bukan marah. Cara menenangkan emosi bisa dengan menggambar, minum air putih, melihat langit atau berjalan-jalan.