AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Di tengah cuaca hujan, sebagian orang di sekitar Anda mungkin tengah terserang batuk, pilek, atau flu. Selain itu, masyarakat juga masih mengkhawatirkan Covid-19, meski penyakit itu tidak lagi memicu pandemi global.
Bagaimanapun, ada situasi ketika sepertinya banyak orang sakit dan tidak enak badan, atau ada yang merasa kesehatannya jauh lebih buruk dari biasanya. Ternyata, ada kemungkinan seseorang terkena beberapa penyakit flu dan virus secara bersamaan.
Hal itu disampaikan oleh ahli virologi dari Universitas Cambridge di Inggris, Chris Smith. "Kami kadang-kadang melihat orang-orang yang didiagnosis menderita dua, kadang tiga, infeksi virus secara bersamaan," kata Smith, dikutip dari laman Metro, Jumat (12/1/2024).
Jika ada orang terdekat yang mengalami flu yang parah dan tidak kunjung reda, Smith mengatakan kemungkinan besar itu ada kaitannya dengan efek pandemi Covid-19 yang lalu. Sebab, periode pandemi telah membuat sebagian orang mengalami utang kekebalan.
Selama pembatasan sosial yang membuat banyak orang berdiam di rumah, penyakit yang diidap cenderung lebih sedikit dibandingkan biasanya. Itu berarti, sistem kekebalan tubuh sebagian orang memerlukan waktu lebih lama untuk bisa beradaptasi ketika kembali ke dunia luar.
Namun, tidak semuanya merupakan malapetaka dan kesuraman. Setelah beberapa tahun yang sulit akibat pandemi, Smith mengatakan bahwa Covid-19 berada di urutan paling bawah dalam daftar penyakit yang menyerang masyarakat global tahun ini.
Untuk penyakit yang kini banyak diidap, itu cenderung dipicu berbagai jenis virus influenza dan virus pernapasan (RSV). Terkait kasus infeksi RSV, lazimnya paling tinggi didapati selama musim hujan di negara yang beriklim tropis dan subtropis, serta pada musim dingin di negara yang beriklim sedang.
RSV bisa menyerang orang-orang dari usia berapa saja, tapi paling sering mengimbas anak di bawah dua tahun. "Jadi, jaga kesehatan, kenakan pakaian hangat, dan pertimbangkan untuk tetap memakai masker wajah jika ada di tengah kerumunan orang," tutur Smith.