Jumat 12 Jan 2024 21:06 WIB

Remaja Terobsesi Pakai Skincare, Perlukah Orang Tua Khawatir?

Seorang remaja bahkan ada yang mengutil untuk dapatkan skincare.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Perempuan mengamati produk skincare. Remaja disebutnya hanya boleh mengaplikasikan beberapa produk dasar.
Foto:

Sinclair-McBride menyarankan orang dewasa tidak perlu terlalu khawatir, selama produk yang digunakan tak berlebihan. Sebab, anak-anak mungkin tertarik pada produk perawatan kulit tertentu hanya karena kemasannya terlihat bagus dan produknya wangi.

"Mereka mungkin berpikir, 'Saya tidak bisa memakai riasan wajah yang berat, tapi saya bisa melakukan rutinitas perawatan kulit seperti gadis-gadis besar'," kata Sinclair-McBride.

Dokter kulit anak bersertifikat di Concord, Massachusetts, Ira Skolnik, menyarankan orang tua mencermati produk yang dipakai anak dan remaja. Rekomendasi Skolnik, produk itu harus memiliki label hipoalergenik dan nonkomedogenik.

Artinya, produk-produk itu telah diuji secara klinis, ditujukan untuk kulit sensitif, dan tidak akan menyumbat pori-pori. Skolnik menganjurkan orang tua tidak terkecoh label "alami" atau "organik", namun tidak diberi label hipoalergenik.

Sang dokter sangat tidak menyarankan produk apa pun yang mengandung retinol untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun, kecuali jika diresepkan oleh dokter, sebab dapat mengiritasi kulit.

"Selain itu, saya tidak terlalu khawatir dengan tren perawatan kulit di kalangan remaja," tutur Skolnik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement