Dokter Dwarakanath mengatakan dokter sering diminta memberikan rekomendasi tentang kebugaran pasiennya untuk mengemudi. Menurut dia, ini dapat menjadi sebuah tantangan karena dapat berdampak besar pada kehidupan pasien, terutama jika mereka adalah pengemudi profesional.
Namun, dr Dwarakanath menyebut, ada kewajiban para dokter untuk mencegah para pasien mengemudi jika mereka berisiko tinggi menyebabkan tabrakan. Menanyakan strategi-strategi ini di klinik dapat membantu dokter mengidentifikasi pasien yang berisiko mengalami insiden mengemudi dan memberikan nasihat yang tepat.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa pasien menunjukkan bahwa pasien OSA yang tidak diobati sering kali menggunakan strategi-strategi penanggulangan yang bisa menjadi penanda kantuk," ujar dr Dwarakanath.
Ada 10 strategi mengemudi untuk tetap terjaga yang digunakan oleh penderita OSA. Membuka jendela, minum teh atau kopi, menyalakan radio, dan bernyanyi atau berbicara sendiri termasuk langkah yang bisa dicoba.
Selain itu, coba geser posisi di kursi, kunyah permen karet atau makan, dan berhenti untuk berjalan-jalan sebentar. Cara lainnya, berolahraga, berhenti untuk tidur siang, dan berhenti untuk mencuci muka dengan air dingin.