Sang Nenek, Doreen Hurlburt, mengatakan, dokter memvonis cucunya hanya memiliki peluang satu persen untuk hidup. Meski begitu, ia merasa yakin Allard masih bisa bertahan.
"Lalu kami mengatakan, 'Dia berjuang, dia berjuang selama berapa pekan, kami akan memberinya kesempatan untuk hidup, berjuang, kami tidak akan menghentikan prosedur apa pun'," ujar Hurlburt.
Yang membuat keluarganya tertekan, jantung Allard sempat berhenti berdetak pada Desember 2023. Dokter kemudian berhasil memulihkannya, namun dia menderita infeksi.
"Saya pikir, kami akan kehilangan dia. Saya pikir, pasti dia tidak akan selamat dari ini, tapi dalam benak saya, saya terus membayangkan dia pulang ke rumah," kata Hurlburt.
Allard mendapatkan satu set paru-paru baru pada tahun baru. Dia pun bisa menjalani transplantasi paru-paru ganda pada 1 Januari 2024.
Dalam pembaruan penggalangan dana yang dibagikan oleh keluarganya, Hurlburt menulis tidak percaya bahwa Allard dapat bernapas dengan normal lagi. Alat bantu hidup Jackson Allard akhirnya dicabut setelah 70 hari, namun jalan menuju pemulihan penuh masih panjang.
"Hidupnya akan sangat berbeda karena itu," kata Hurlburt kepada Valley News Live.
Allard tidak akan pernah bisa minum alkohol atau merokok lagi. Pria berusia 22 tahun itu akan memerlukan transplantasi lagi suatu saat nanti.
"Dia berkata, dia hanya ingin memastikan orang lain tidak melakukan apa yang dia lakukan, menjadi pengguna vape, dan akhirnya harus melalui apa yang dia alami," ujar Hurlburt.
"Kata mereka, dengan rokok, dalam 50 tahun Anda akan terkena kanker paru-paru. Tapi dengan vape, hanya dalam lima tahun, Anda akan mengalami kerusakan paru-paru permanen," ucap Hurlburt mengenang ucapan Allard.