Senin 29 Jan 2024 15:10 WIB

Penyebab Orang yang Berkedip Berlebihan Saat Mengobrol, Pidato, atau Wawancara

Orang terkadang berkedip berlebihan ketika mengobrol atau berpidato.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Mata (ilustrasi). Orang jadi sering berkedip salah satunya ketika merasa tidak nyaman ditanyai pertanyaan sulit di depan umum.
Foto: www.freepik.com
Mata (ilustrasi). Orang jadi sering berkedip salah satunya ketika merasa tidak nyaman ditanyai pertanyaan sulit di depan umum.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Orang-orang berkedip berlebihan karena berbagai alasan. Fungsi biologis dari berkedip adalah melumasi bola mata agar tetap lembap.

Dilansir PsychMechanics, Sabtu (27/1/2024), saat mata menjadi kering karena iritasi, kelelahan mata, atau pemakaian lensa kontak, orang lebih banyak berkedip. Berkedip berlebihan juga dapat disebabkan oleh beberapa kondisi dan pengobatan medis, seperti sindrom Tourette, strok, gangguan sistem saraf, dan kemoterapi.

Baca Juga

Selain itu, berkedip berlebihan juga memiliki alasan-alasan psikologis dan sosial. Berikut kemungkinan alasan psikologis di balik kedipan berlebihan, baik saat mengobrol, pidato, atau wawancara.

Stres

Berdasarkan referensi buku Body language: 7 easy lessons to master the silent language yang ditulis James Borg, saat seseorang mengalami pergumulan batin yang mengharuskannya banyak berpikir, kemungkinan besar mereka akan berkedip berlebihan. Anda mungkin menyadari hal ini ketika seseorang tiba-tiba berada di bawah tekanan sosial.

Misalnya, ketika seseorang yang berpidato di depan umum ditanyai pertanyaan yang sulit, hal itu menimbulkan ketidaknyamanan mental. Mereka harus berpikir keras untuk mendapatkan jawaban yang tepat.

Demikian pula, orang yang kesulitan mengekspresikan diri dalam percakapan juga mengalami ketidaknyamanan mental dan cenderung berkedip berlebihan. Isyarat bahasa tubuh lain yang mendukung interpretasi ini adalah ucapan tidak teratur, memalingkan muka (untuk proses mental), dan mengusap dahi.

Kecemasan dan kegugupan

Kecemasan timbul ketika orang merasa tidak siap menghadapi situasi yang akan datang. Contohnya, seseorang yang berpidato di depan umum mungkin merasa cemas dan mengedipkan mata secara berlebihan saat menunggu audiens mengajukan pertanyaan.

Kecemasan hampir lalu dikaitkan dengan penantian. Berkedip berlebihan karena rasa cemas adalah cara pikiran mengatakan, "Kita harus kabur. Masa depan terlihat berbahaya".

Isyarat bahasa tubuh lain yang mendukung interpretasi ini adalah menggigit kuku dan mengetuk kaki atau tangan.  Selain itu, seseorang mungkin juga berkedip berlebihan saat sedang gugup. Kegugupan adalah kecemasan pada saat ini.

Kegugupan menciptakan ketakutan yang menciptakan tekanan psikologis dan berpikir berlebihan. Isyarat pendukung yang utama adalah melihat ke bawah, postur membungkuk, menyilangkan lengan, dan suara bernada tinggi.

Kegembiraan

Saat merasa senang dengan sesuatu, orang cenderung mengedipkan mata secara berlebihan. Ini adalah cara pikiran untuk mengatakan: “Hal ini sangat menarik. Saya ingin mengedipkan mata secara berlebihan, menjaganya tetap lembap dan waspada, sehingga saya dapat melihat dengan baik hal yang menarik ini."

Dalam kasus seperti itu, kedipan cepat menunjukkan minat atau ketertarikan. Wanita sering kali berkedip cepat saat sedang genit. Tanda-tanda lain yang harus diperhatikan pada wanita ketika mereka melakukan hal ini, termasuk memiringkan kepala ke bawah dan ke samping, mengangkat bahu, dan mengepalkan jari di dada.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement