Rabu 31 Jan 2024 00:04 WIB

Sebar Ranjau Paku Buat Cari Nafkah, Gimana Islam Memandang Orang yang Rugikan Orang Lain?

Keberadaan penyebar ranjau paku merugikan pengguna jalan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Ranjau paku (ilustrasi). Melariskan bengkel tambal ban dengan menyebar paku merupakan tindakan yang merugikan orang lain.
Foto:

Ketiga, masyarakat lain mestinya juga peduli kepada lingkungan. Prof. Sudarnoto menyebut ini penting. Dia sering kali mendapatkan cerita banyak orang sedang menyaksikan kejahatan atau tindakan-tindakan yang merugikan di depan umum, tetapi mereka diam saja.

Sebut saja ketika terjadi pencopetan di kereta. Prof. Sudarnoto mengatakan orang yang dicopet atau ditodong sudah berteriak, tetapi tidak ada satu pun yang menolong.

"Padahal, pencopetnya atau pelakunya mungkin cuma ada dua-tiga orang, sementara di gerbong banyak orang, tapi tidak ada yang peduli. Ini berbahaya juga," katanya.

Prof. Sudarnoto mengingatkan, kita harus menjadi masyarakat yang peduli. Dia sering menyebutnya sebagai "caring society", yakni masyarakat yang peduli kepada lingkungan dan banyak orang.

"Nah itu mesti harus dibangun. Jadi kepedulian sosialnya harus dibangun, pendidikan harus dibangun, pendidikan agama harus dibangun, hukum juga harus ditegakkan," ujarnya.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement