Samanta mengatakan ada beberapa penyebab masalah emosional masa kecil yang terbawa hingga dewasa. Pada umumnya, masalah emosional itu timbul karena orang tua sang anak mengabaikan kebutuhan, tidak hadir dalam hidupnya, bahkan sering menolak untuk memenuhi kebutuhan anak.
"Misal, karena faktor ekonomi, orang tua kita kayaknya dulu nggak bisa beliin kita video game. Sekarang udah punya duit sendiri, bisa beli sendiri. Terus jadi mainnya tuh nggak selesai-selesai, gitu," ujarnya.
Menurut Samanta, mengeluarkan uang untuk keperluan semacam itu adalah bentuk kompensasi karena kehidupan masa kecilnya tidak seberuntung hidup di saat ini. Namun, pembelian semacam itu dapat menggiring seseorang hingga akhirnya terjebak ke dalam pola hidup konsumtif.
Samanta menilai perlu ada semacam pembatasan agar tidak menghabiskan gaji tersebut secara egois. Orang bisa disebut "egois" jika selama setahun bekerja gajinya untuk memuaskan diri, misalnya.
"Selanjutnya harus membuat perencanaan keuangan yang lebih baik," katanya.