Dokter Pande menjelaskan, olahraga teratur juga penting. Sebab, karena banyak pasien penyakit autoimun mengeluhkan rasa lemah dan letih akibat masalah muskuloskeletal. Yang terpenting adalah olahraga yang sesuai dengan kemampuan dan tidak memaksakan diri.
Yang terakhir, lanjut dr Pande, adalah dengan mengendalikan stres. Dia mencontohkan, apabila memiliki 10 pekerjaan kemudian menjadi stres, maka pekerjaan tersebut harus dikurangi, kemudian beristirahat. Setelah dirasa cukup, maka dapat melanjutkan sisa pekerjaannya.
"Oleh sebab itu, pasien autoimun itu harus selalu memahami dirinya sendiri. Sejauh mana saya mampu, batas tubuh kita mampu mengompensasi stresnya, itu sangat penting sekali," katanya.
Menurut dr Pande, dengan melakukan ketiga hal tersebut, 90 persen kondisi autoimun dapat dikendalikan. Selain itu, sesuaikan gaya hidup dengan jenis autoimun yang diidap.
"Nah hal-hal lain itu tergantung dari masing-masing jenis autoimun. Misalkan kalau pasien lupus, hindari berjemur di sinar matahari," kata dr Pande.