Pada awalnya, dr Schober khawatir bahwa stimulasi berlebihan pada sistem kekebalan dengan dosis berulang akan melelahkan sel-sel tertentu. Namun, anggapan itu tidak terbukti ketika mengobservasi pria berusia 62 tahun tersebut.
Terlebih lagi, tampaknya pria itu tidak pernah terinfeksi virus corona tipe baru yang menjadi penyebab Covid-19. Meskipun demikian, para peneliti tetap merekomendasikan pemberian tiga dosis vaksin Covid-19 untuk mendapatkan efek terbaik.
"Yang penting, kami tidak mendukung vaksinasi berlebihan sebagai strategi untuk meningkatkan kekebalan adaptif. Penelitian saat ini menunjukkan bahwa vaksinasi tiga dosis, ditambah dengan vaksin rutin untuk kelompok rentan, tetap menjadi pendekatan yang disarankan," ucap dr Schober.
Tim tersebut menyebut bahwa hasil tes mereka terhadap pria tersebut tidak cukup untuk membuat kesimpulan atau rekomendasi yang luas bagi masyarakat umum.