Jumat 08 Mar 2024 16:44 WIB

Mengapa Wanita Perkotaan Banyak yang Kena Endometriosis?

Endometriosis juga disebut sebagai penyakit perkotaan.

Red: Reiny Dwinanda
Sakit perut (ilustrasi). Angka kasus endometriosis tinggi di perkotaan karena perempuan banyak terpapar polutan.
Foto: www.pixahive.com
Sakit perut (ilustrasi). Angka kasus endometriosis tinggi di perkotaan karena perempuan banyak terpapar polutan.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Endometriosis tidak saja timbul akibat masalah genetik. Faktor lingkungan juga dapat berpengaruh pada kondisi endometriosis.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Kanadi Sumapraja menyebut endometriosis sebagai penyakit perkotaan. Mengapa begitu?

Baca Juga

"Endometriosis merupakan salah satu penyakit yang bersifat estrogen dependent, jadi angkanya tinggi di perkotaan karena menghirup polutan," kata dokter dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta ini dalam Dalam acara diskusi kesehatan di Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Dokter Kanadi mengatakan bahwa polutan yang dihasilkan oleh kendaraan berbahan bakar fosil struktur kimianya mirip dengan hormon estrogen. Polutan tersebut dapat memperburuk kondisi endometriosis.

Mengutip hasil penelitian di Eropa, dr Kanadi menyebut bahwa peningkatan kasus endometriosis banyak terjadi di kota. Lalu lintas kendaraan di wilayah perkotaan umumnya tinggi dan kondisi tersebut menyebabkan kadar polutan di perkotaan menjadi tinggi.

Polutan yang memiliki sifat pengganggu endokrin atau bahan kimia yang mengganggu sistem hormonal apabila terhirup dan masuk ke dalam tubuh akan bekerja layaknya hormon estrogen. Endometriosis adalah kelainan yang terjadi karena jaringan endometrium tumbuh pada bagian luar dinding rahim dan kondisi ginekologi ini bergantung pada estrogen.

Dokter Kanadi mengatakan, endometriosis juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang tidak mendukung penyebaran informasi mengenai kesehatan reproduksi. Alhasil, penyakit ini banyak ditemukan dalam keadaan yang sudah parah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement