Habib Ja'far mengingatkan hidangan syubhat yang masuk ke tubuh seseorang akan menjadi daging yang menyebabkan doanya tidak dikabulkan. Orang yang melakukannya pun menjadi cenderung pada hal-hal yang haram. Hal ini tidak bisa dihapus kecuali dengan 70 kali ibadah fardu (wajib) yang diterima oleh Allah SWT.
"Bayangkan, bukan sholat yang dilakukan, tetapi sholat 70 kali yang diterima oleh Allah. Itu untuk menggambarkan betapa dahsyatnya pengaruh mengonsumsi makanan yang tidak halal maupun haram," kata dia.
Karena itu, menurut Habib Ja'far, para ulama pada masa lalu memiliki satu prinsip, yaitu hati-hati. Bahkan, banyak di antara mereka yang tidak pernah makan daging dari luar rumah seumur hidup karena ingin memastikan daging yang dimakan disembelih dengan benar sesuai ketentuan Islam.
"Mengonsumsi makanan yang halal, minuman yang halal dan thoyyib atau baik bukan hanya kewajiban bagi seorang Muslim, tetapi juga siapa saja yang ingin hidupnya baik-baik saja," ujar Habib Ja'far.