Sementara penularan kontak tidak langsung juga bisa terjadi karena penggunaan handuk dari anak yang terkena flu singapura hingga menyentuh mainan atau peralatan dari anak yang terinfeksi. Bisa dikatakan, HFMD sangat mudah menular baik secara kontak langsung maupun tidak langsung terutama pada anak.
Penularan terjadi saat virus masuk ke saluran pernapasan dan diteruskan ke faring atau tenggorokan, masuk ke usus, dan memperbanyak diri. Virus kemudian menyebar ke kelenjar limfe dalam waktu 24 jam, dan akhirnya muncul gejala lentingan pada kulit di sekitar mulut dan telapak tangan dan kaki.
"Gejalanya lesi di telapak tangan, kaki, mulut 100 persen, demam 72 persen, nyeri, sulit makan karena seperti sariawan, pilek, nyeri menelan, tapi tidak semua harus di kaki, tangan mulut, bisa seluruh badan 39 persen, dibuktikan dengan hasil PCR dari lokasi ditemukan lesi," jelas Prof Edi.
Untuk memastikan virus Flu Singapura bisa diperiksa dengan melihat sampel melalui laboratorium dengan menggunakan sampel tinja, usap rektal, atau usap ulkus di mulut atau tenggorokan dengan metode PCR.