Rabu 03 Apr 2024 17:02 WIB

Korban yang Klaim Di-bully Artis Song Ha-Yoon Sebut Ada Artis Lain Terlibat

Kasus dugaan bullying Song Ha-yoon terjadi selama sekolah menengah atas.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Aktris Korea Selatan Song Ha-yoon. Orang yang mengeklaim dibully Song Ha-yoon menyebut ada artis lain yang juga terlibat.
Foto: Dok. tvN
Aktris Korea Selatan Song Ha-yoon. Orang yang mengeklaim dibully Song Ha-yoon menyebut ada artis lain yang juga terlibat.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA --Ni Saat ini aktris Song Ha-yoon tengah menghadapi tuduhan dugaan perundungan (bullying) yang dilakukannya selama di sekolah menengah atas. Pada 2 April lalu, saluran YouTube "Entertainment Behind Lee Jin Ho" membongkar kisah Song Ha-yoon, yang sebelumnya telah dilaporkan oleh "Crime Chief" JTBC.

Penuduh, yang hahya diidentifikasi sebagai sosok "A" mengeklaim di "Crime Chief" bahwa korban perundungan Song Ha-yoon pernah ditampar selama 90 menit. Kejadian itu disebutnya terjadi saat masih di sekolah menengah atas. 

Baca Juga

Kala itu "A" mengaku masih menjalani tahun kedua sekolah menengah atas. Dugaan kejadian ini terjadi tanpa alasan apapun di taman bermain belakang sekolah menengah tersebut.

Selain itu, "A" menyatakan bahwa pada saat kejadian, mereka bersekolah di SMA Banpo, dan Song Ha-yoon yang terlibat dalam insiden kekerasan di sekolah lainnya, dipindahkan ke SMA Apgujeong. "Entertainment Behind Lee Jin Ho" mengungkapkan bahwa "A" juga menyebutkan nama artis lain yang hadir selama penyerangan tersebut. Saksi menggambarkannya sebagai "selebritas yang sangat terkenal". 

"Menurut penuduh, selebritas yang disebut sebagai "B" ini setahun lebih muda dari "A" dan dengan demikian dua tahun lebih muda dari Song Ha Yoon. "B" dilaporkan meninggalkan lokasi syuting dengan alasan jadwal syuting dan tidak berpartisipasi dalam penyerangan tersebut, sesuai klaim "A"," demikian dikutip dari Allkpop, Rabu (3/4/2024).

Awalnya, agensi Song Ha-yoon membantah tuduhan yang dilaporkan oleh "Crime Chief" maupun dari penuduh, dan mengeklaim bahwa semuanya salah. Agensi mengaku mempertimbangkan semua tindakan yang diperlukan, termasuk memverifikasi fakta dan tinjauan hukum melalui firma hukum. 

Selain itu, kemungkinan mengambil tindakan perdata dan pidana terhadap penuduh, serta mempertimbangkan perintah larangan siaran terhadap "Crime Chief" JTBC. Namun laporan terbaru menunjukan agensi akhirnya mengakui bahwa sang aktris pernah dipindahkan sekolahnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement