4. Perilaku berulang
Lebih menyukai rutinitas sehari-hari yang sangat ketat dan merasa kesal jika ada perubahan adalah tanda autisme pada anak-anak. Dr Shah menjelaskan kebutuhan akan rutinitas dapat muncul dalam berbagai cara dan bersifat unik.
Artinya, anak-anak akan memiliki kebiasaan atau cara berperilaku yang tidak biasa. Namun, hal ini tergantung pada kepentingan dan kebutuhan masing-masing individu.
"Biasanya, hal ini dapat berupa kebutuhan akan rutinitas sehari-hari yang dapat diprediksi berdasarkan waktu aktivitas sehari-hari," kata dia.
Menurut Child Autism UK, anak-anak dengan autisme--yang menyukai rutinitas dan menunjukkan tanda-tanda perilaku berulang--mungkin memainkan mainan dengan cara yang sama setiap kali atau menyusunnya.
5. Gerakan berulang
Bukan sekadar rutinitas yang berulang-ulang, anak autis juga bisa melakukan gerakan yang sama secara berulang-ulang. Pada anak kecil, hal ini dapat terlihat seperti mengepakkan tangan, menjentikkan jari, atau mengayun-ayunkan tubuh.
6. Emosi yang salah paham
Menurut Child Autism UK, anak-anak dengan autisme akan lebih sulit berteman dan mereka sering kali memilih bermain sendiri. Beberapa anak mungkin juga kesulitan mengatakan apa yang mereka rasakan dan terkadang tidak memahami apa yang dirasakan orang lain.
Namun, salah memahami emosi dan terkesan tidak memahami apa yang dipikirkan atau dirasakan orang lain, bisa menjadi tanda dari beberapa kondisi.
"Hal ini sangat tergantung pada orangnya dan sering kali dikaitkan dengan kondisi yang tumpang tindih dengan autisme, seperti alexithymia (atau kebutaan emosional) daripada autisme itu sendiri," ujar Dr Shah.
Hal ini juga dapat terjadi secara berbeda pada remaja putri dengan autisme,karena mereka mungkin menyembunyikan beberapa tanda autisme dengan meniru cara anak-anak lain berperilaku dan bermain. Banyak anak perempuan dengan autisme juga terlihat mampu menghadapi situasi sosial dengan lebih baik, namun hal ini mungkin terjadi karena mereka meniru anak-anak lain.