Dokter Yeni menjelaskan seorang wanita dapat mengalami perubahan bentuk tubuh dan gangguan kesehatan umum serta penurunan hormon estrogen selama menopause. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko dari beberapa penyakit.
Menurut dr Yeni, bahaya terbesar yang dihadapi para wanita setelah menopause ialah penyakit jantung. Alasan utamanya karena salah satu tugas estrogen adalah membantu menjaga pembuluh darah tetap fleksibel, sehingga berkontraksi dan melebar untuk mengakomodasi aliran darah.
"Begitu estrogen berkurang saat menopause, fungsi ini pun akan menurun," jelas dr Yeni.
Selain penyakit jantung, beberapa penyakit yang risikonya semakin meningkat saat menopause, yaitu osteoporosis (sebelum menopause, tulang wanita dilindungi oleh estrogen sehingga fungsi ini akan hilang). Wanita juga berisiko obesitas karena menopause menyebabkan tubuh bertambah gemuk dan kehilangan massa jaringan tanpa lemak).
Selain itu, infeksi saluran kemih (ISK) juga rawan terjadi karena vagina yang semakin kering dan tipis menyebabkan bakteri lebih mudah berkembang. Lalu, wanita menopause juga dapat mengalami inkontinensia urine akibat otot vagina mengendur karena hilangnya lapisan estrogen pada lapisan kandung kemih.