Joko pun menyebutkan bahwa tagline dalam film itu adalah "Anda akan percaya". Dia pun memastikan seluruh adegan yang beririsan dengan agama yang ada di film, termasuk adegan "siksa kubur" diambil dari hadits dan tidak sembarangan.
"Khusus untuk ending dari film ini, di sepertiga terakhir, interpretasinya kami serahkan kepada penonton. Itu yang membuat pengalaman menonton film ini menarik, karena kadar kepercayaan penonton berbeda, pandangan kita terhadap hidup dan diri berbeda. Kepenginnya, ini yang menjadi diskusi setelah menonton," tutur Joko pada konferensi pers film beberapa waktu lalu.
Aspek universal yang ada di Siksa Kubur membuatnya bisa dinikmati penonton berbagai kalangan, tidak hanya umat Islam. Pemeran tokoh Adil, Reza Rahadian, mengatakan film ini tidak menjustifikasi penonton.
Alih-alih menggurui, Siksa Kubur justru membuat penonton bertanya terhadap diri sendiri. Menurut Reza, Siksa Kubur juga memicu proses refleksi, sebab film berkisah tentang kehilangan anggota keluarga yang sangat berarti.
"Ketika ditonton bersama keluarga saat Lebaran, semoga bisa menjadi momen reflektif, bukan saja secara personal, tapi bersama. Seperti apa yang sudah kita perbuat untuk orang tua, saudara, dan apa saja yang sudah kita lakukan selama ini," kata Reza.