Selasa 16 Apr 2024 21:46 WIB

Studi Ungkap Parasetamol Bisa Ganggu Pensinyalan Jantung, Bahkan dalam Dosis Rendah

Parasetamol merupakan obat pereda nyeri.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Parasetamol (ilustrasi). Peneliti menemukan bahwa penggunaan parasetamol dalam jangka panjang dengan dosis sedang hingga tinggi dapat mendorong terjadinya masalah jantung.
Foto:

Pada dasarnya, tubuh bisa melakukan pembersihan sebelum toksin-toksin seperti ini menimbulkan masalah. Akan tetapi, proses pembersihan ini menjadi lebih sulit dilakukan ketika seseorang meminum parasetamol dengan dosis sedang hingga tinggi secara konsisten dalam jangka panjang.

Dokter Rivera menyatakan bahwa studi lebih lanjut pada manusia terkait pengaruh parasetamol terhadap jantung perlu dilakukan. Namun, berdasarkan temuan dalam studi terbaru ini, dr Rivera merekomendasikan orang-orang untuk menggunakan parasetamol dalam dosis efektif serendah mungkin dan dalam durasi sependek mungkin.

Parasetamol dipasarkan dalam bentuk yang beragam, mulai dari tablet, kapsul, sirup, bubuk, hingga suppositoria. Dosis parasetamol di tiap bentuk obat ini juga bervariasi.

Oleh karena itu, orang-orang perlu membaca instruksi pada kemasan sebelum menggunakan parasetamol. Untuk orang dewasa, dosis yang biasanya digunakan adalah 500 mg atau 1 gr. Namun, untuk individu dengan berat badan di bawah 50 kg, dosis maksimal yang bisa digunakan bisa berbeda dan perlu dikonsultasikan dengan dokter atau apoteker.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement