Menurut Vergouwe, kasus pasien Covid-19 terlama di dunia ini menyoroti sebuah risiko baru dari infeksi yang persisten. Risiko tersebut adalah kemunculan varian virus yang unik karena virus bisa melalui proses mutasi yang berkepanjangan di dalam tubuh pasien.
Vergouwemenyebut, kasus infeksi berkepanjangan jauh lebih banyak ditemukan pada pasien dengan gangguan imun dibandingkan populasi umum. Oleh karena itu, orang-orang dengan sistem imun yang lemah masih dianjurkan untuk mendapatkan booster vaksin Covid-19 hingga saat ini.
Kasus Covid-19 berkepanjangan juga sempat dilaporkan oleh tim dokter dari Guy's and St Thomas' Hospital di London, Inggris. Mereka mengungkapkan bahwa seorang pasien di rumah sakit tersebut telah terinfeksi SARS-CoV-2 selama 505 hari. Pasien berusia 59 tahun tersebut akhirnya sembuh pada Januari 2022.