Rangsangan imaji sepertinya membuat musik gubahan Ajing lebih cepat menyerap dan mungkin menyentuh ruang emosional pendengar. Dalam konsernya malam itu, Ajing membawakan setidaknya 11 gubahan musik.
Beberapa di antaranya menggunakan lirik. Sementara yang lainnya hanya berupa aransemen.
Setiap lagu dan aransemen yang diciptakannya selalu mempunyai latar belakang cerita. Misalnya, lagu berjudul “Echoes of the Earth”.
Ajing menciptakan lagu tersebut untuk menceritakan pengalaman masa mudanya yang sangat takut dengan guntur. Belakangan, dia menganggap bahwa petir atau guntur adalah detak jantung bumi.
“Saya berharap semua orang di sini dapat memejamkan mata dan membayangkan kita kembali sebelum kelahiran kita, mendengarkan detak jantung ibu kita,” kata Ajing sesaat sebelum memainkan lagu tersebut.
Sekilas tentang Ajing Zhaa...