Orang yang suka begadang memiliki peningkatan risiko terkena diabetes sebesar 72 persen. Peningkatan risiko juga lebih terasa pada orang yang suka tidur malam dan bukan pekerja sif malam.
Indeks masaa tubuh, tingkat aktivitas fisik, dan pola makan turut berkontribusi signifikan terhadap hubungan antara begadang dan risiko diabetes. Sebanyak 19 persen risiko kemungkinan besar turut disebabkan oleh genetika, metabolisme, dan mekanisme biologis lainnya.
Kianersi memang mengatakan penelitian lebih lanjut perlu dilakukan mengenai hal itu dan generalisasi harus dilakukan dengan berhati-hati. Akan tetapi, temuan itu tetap dinilai bermanfaat.
"Temuan ini mempunyai implikasi terhadap kesehatan masyarakat, bisa mempromosikan dan mengembangkan intervensi kesehatan yang ditargetkan dan pesan kesehatan masyarakat yang ditargetkan," kata Kianersi.