Di masa-masa awal pandemi Covid-19, WHO sempat tidak mau mengategorikan Covid-19 sebagai penyakit airborne. Kala itu, Covid-19 diyakini dapat menyebar melalui droplet dari orang yang terinfeksi.
Oleh karena itu, Covid-19 sempat dikategorikan sebagai penyakit yang ditransmisikan melalui droplet. Baru pada 2020, WHO mengakui Covid-19 sebagai penyakit yang ditransmisikan secara airborne seperti tuberkulosis dan campak.
Pakar virus pernapasan dan salah satu penulis panduan baru WHO, dr Don Milton, turut berkomentar mengenai temuan ini. Berdasarkan temuan terbaru ini, dr Milton menilai cuci tangan dan menghindari kontak dengan benda yang terkontaminasi tak lagi terlalu signifikan dalam upaya pencegahan penularan virus pernapasan.
"Kita tahu bahwa (cuci tangan dan menghindari kontak dengan benda seperti gelas) penting untuk mencegah penularan infeksi pencernaan. Seberapa pentingnya hal tersebut untuk (mencegah penularan) virus-virus pernapasan, saya pikir tidak begitu penting," tutur dr Milton, seperti dikutip dari Daily Mail pada Ahad (5/5/2024).