Nahar menjelaskan, tren data kekerasan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Namun, angka tersebut baru menyentuh satu persen saja dari angka estimasi prevalensi nasional, baik di hasil survei nasional pengalaman hidup anak, remaja, dan perempuan maupun survei pengalaman kekerasan bagi perempuan.
"Masyarakat sudah mulai berani untuk melaporkan, namun demikian dari angka tadi maka satu persen dari jumlah total penduduk yang diestimasikan mengalami kekerasan, itu masih sangat jauh," katanya.
Nahar mengatakan, fenomena gunung es perlu diwaspadai. Semua pihak perlu berkontribusi untuk menangani hal itu.
"Diperlukan upaya komprehensif untuk mengurangi kekerasan, mulai dari membuat regulasi penguatan kapasitas kelembagaan, pergeseran paradigma, dan perspektif yang tidak konstruktif, hingga perubahan perilaku pada diri sendiri," kata Nahar.