AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Masyarakat perlu mewaspadai serangan panas (heat stroke) yang dapat muncul akibat cuaca panas. Masyarakat berisiko terkena serangan panas ketika banyak beraktivitas di luar ruang pada siang hari.
"Kalau menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu kita masih normal ya, 34 sampai 36 derajat Celsius. Tapi tetap tentunya kita mewaspadai adanya heatwave ini," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi usai acara peluncuran Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) berbasis rumah sakit di Jakarta, Senin (6/5/2024).
Nadia mengatakan, Kementerian Kesehatan menganjurkan sejumlah hal untuk mencegah heat stroke. Yang paling utama adalah memastikan tidak dehidrasi.
"Untuk siapapun yang beraktivitas di luar ruangan, pastikan jangan sampai terjadi dehidrasi. Minum minimal dua liter per hari ya, kalau bisa setiap 1,5 sampai dua jam itu kita minum air segelas," ujarnya.
Selain itu, ujarnya, untuk melindungi tubuh dengan menggunakan topi atau baju lengan panjang. Lalu, upayakan untuk melakukan aktivitas di tempat yang teduh saat hari sedang sangat panas.
"Jangan memaksakan diri kalau cuaca sangat panas, berhenti sejenak mungkin setengah jam untuk berteduh terlebih dahulu," katanya.