MGH mengatakan dalam pernyataannya bahwa “tidak ada indikasi” bahwa kematian Slayman adalah akibat dari transplantasi eksperimental. Penyebab kematiannya saat ini tidak jelas.
Prosedur yang dilakukannya merupakan pertama kalinya orang hidup menerima ginjal babi yang 'diedit' secara genetik. Pengeditan gen digunakan untuk menghilangkan potongan DNA babi yang mungkin berbahaya bagi manusia dan membuat organ tersebut lebih kompatibel dengan tubuh manusia, serta menonaktifkan retrovirus yang merupakan bagian dari genom babi.
Yang terakhir ini penting untuk transplantasi yang aman karena pasien yang menerima organ baru harus mengonsumsi obat penekan sistem kekebalan untuk mencegah tubuh mereka menolak organ tersebut. Namun, obat yang menyelamatkan nyawa ini juga membuat mereka sangat rentan terhadap infeksi.
Ini bukan pertama kalinya organ hewan ditransplantasikan ke manusia
Transplantasi organ hewan ke manusia, yang dikenal sebagai xenotransplantasi, memiliki sejarah panjang. Para ilmuwan telah mencoba mentransplantasikan organ hewan ke manusia selama hampir dua abad.
Upaya pertama yang diketahui dilakukan pada tahun 1838, ketika kornea babi ditransplantasikan ke mata manusia meskipun tidak berhasil. Upaya ini tidak dilakukan lagi selama lebih dari 50 tahun.
Namun xenotransplantasi telah berkembang pesat dan menjadi lebih umum sejak abad ke-19. Saat ini sudah menjadi hal yang lumrah jika katup jantung sapi atau babi digunakan sebagai pengganti katup jantung manusia yang rusak. Slayman adalah orang ketiga yang menerima xenotransplantasi seluruh organ.
“Ini adalah peristiwa yang sangat penting dan signifikan,” kata Dr. Bartley Griffith, seorang ahli bedah kardiotoraks dan wakil ketua inovasi di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland, berbicara kepada Yahoo Life tak lama setelah transplantasi Slayman.
Ia menekankan bahwa....