Selasa 14 May 2024 14:15 WIB

Penerima Transplantasi Ginjal Babi Pertama Jadi Terobosan Bidang Xenotransplantasi

Penerima transplantasi ginjal meninggal dunia dua bulan usai operasi.

Red: Friska Yolandha
Melissa Mattola-Kiatos, RN, spesialis praktik keperawatan, mengeluarkan ginjal babi dari kotaknya untuk persiapan transplantasi di Rumah Sakit Umum Massachusetts, 16 Maret 2024, di Boston. Richard Slayman, penerima pertama transplantasi ginjal babi yang dimodifikasi secara genetik, telah meninggal hampir dua bulan setelah dia menjalani prosedur tersebut, kata keluarga dan rumah sakit yang melakukan operasi tersebut pada Sabtu, 11 Mei.
Foto:

Griffith, yang melakukan transplantasi jantung babi hasil rekayasa genetika pertama di dunia pada Bennett, menekankan bahwa pentingnya transplantasi ginjal babi tidak hanya terbatas pada satu pasien saja. “Potensi kekuatan dari memiliki organ yang dapat Anda 'salurkan' untuk semua orang yang membutuhkannya sungguh luar biasa,” katanya.

Lebih dari 100.000 orang Amerika masuk dalam daftar transplantasi, dan 17 orang meninggal karena menunggu organ baru setiap hari, menurut OrganDonor.gov. Hanya orang-orang yang kadang-kadang memenuhi persyaratan ketat yang menerima transplantasi dan mereka harus secara hati-hati dicocokkan dengan organ donor untuk hal-hal seperti ukuran tubuh dan golongan darah. 

Jumlah donor organ di AS juga tidak mencukupi. Transplantasi organ hewan dapat mengubah hal tersebut.

“Alasan kami melakukan ini adalah karena ada begitu banyak orang yang mungkin tidak mendapatkan kesempatan untuk melakukan transplantasi,” kata Griffith.

Organ babi seperti ginjal yang ditransplantasikan pada 16 Maret diambil dari hewan hasil kloning (yang diperlakukan seperti raja dan ratu dan disuntik mati secara manusiawi setelah menjalani kehidupan yang nyaman, menurut Griffith), yang dimodifikasi secara genetik agar memiliki organ yang kompatibel dengan manusia. DNA mereka berpotensi dimodifikasi lebih lanjut agar cocok dengan penerima yang dituju, kata Griffith. 

“Bayangkan pemberdayaan kualitas hidup, apalagi umur panjang, jika Anda bisa membuat janji temu dengan dokter dan menyiapkan transplantasi ginjal babi pada hari janji temu,” kata Griffith. 

Namun, jika menyangkut transplantasi eksperimental ini, Griffith tidak tahu apakah ini akan berhasil dalam jangka panjang. "Tapi kami jamin kami akan belajar banyak,” kata Griffith. 

 

Dia mencatat bahwa jenis transplantasi ini hanya disetujui untuk pasien yang tidak memiliki pilihan yang lebih baik. Pasien serta keluarga mereka sadar akan risikonya, serta kontribusi mereka terhadap pengobatan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement