AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Perekaman ilegal dengan menggunakan ponsel telah menjadi masalah yang lazim di negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan. Untuk itu, perusahaan-perusahaan ponsel telah menerapkan fitur non-senyap ketika seseorang memulai perekaman.
Berkat hal ini, menjadi jauh lebih sulit bagi orang untuk merekam orang lain secara diam-diam, terutama ketika menyangkut pria yang mencoba merekam wanita dengan cara yang rentan atau seksual tanpa persetujuan mereka.
Hal ini baru-baru ini terjadi pada seorang siswa sekolah menengah atas di Busan yang mencoba merekam video di dalam kamar mandi perempuan. Menurut Kantor Pendidikan Kota Metropolitan Busan, pelaku merupakan siswa kelas 12 SMA yang diidentifikasi sebagai "A", tertangkap basah sedang mencoba merekam video di dalam kamar mandi sekolah oleh para siswi yang sedang berada di dalamnya.
Ketika para siswi mendengar suara rekaman tersebut, mereka mengonfrontasi pelaku. Namun, alih-alih mengakui tindakannya yang melanggar hukum atau mencoba menyangkalnya, pelaku perekaman membuat keputusan impulsif untuk melompat dari lantai empat sekolah.
Dilansir laman Koreaboo pada Kamis (4/7/2024), pelaku selamat dari lompatan tersebut, meskipun dia menderita beberapa patah tulang dan saat ini dirawat di rumah sakit. Setelah dia dipulangkan, administrasi sekolah berencana untuk melakukan penyelidikan menyeluruh untuk menentukan tindakan disipliner seperti apa yang harus diambil terhadap pelaku perekaman ilegal.