Menyelam Sebagai Bentuk Kasih Sayang
Setelah mendapatkan lisensi menyelam, Takamatsu mulai melakukan penyelaman rutin di perairan sekitar Onagawa. Setiap pekan, ia menyelam dengan harapan menemukan jejak Yuko. Ia bekerja sama dengan tim penyelam professional dan terkadang dengan para relawan yang turut membantu pencarian tersebut.
Yasuo menyelam hingga kedalaman sekitar 20 meter, menjelajahi reruntuhan dan puing-puing yang tersisa di dasar laut. Bagi Yasuo, pencarian ini bukan hanya tentang menemukan jasad Yuko, tetapi juga tentang memberikan penghormatan dan membuktikan bahwa istrinya tidak pernah terlupakan.
Setiap kali menyelam, ia juga merasa lebih dekat dengan Yuko, seolah-olah bisa merasakan kehadirannya di antara gelombang laut yang tenang.
“Saya selalu berpikir bahwa dia mungkin menunggu saya di suatu tempat di bawah sana,” kata Yasuo seperti dilansir Milwaukee Independent, Jumat (26/7/2024).
Komunitas lokal dan keluarga juga memberikan dukungan penuh terhadap usaha Takamatsu. Mereka memahami bahwa pencarian ini adalah cara Takamatsu mengatasi kesedihan dan menjaga kenangan Yuko tetap hidup.
Selain itu, konsistensi Takamatsu untuk menyelam dan mencari jenazah sang istri telah menginspirasi banyak orang di Jepang dan di seluruh dunia. Kisahnya menjadi simbol kasih yang tak tergoyahkan dan keteguhan hati dalam menghadapi kehilangan yang luar biasa.
Takamatsu bertemu Yuko pada tahun 1988, saat Yuko berusia 25 tahun dan bekerja sebagai karyawan di Bank 77 di Onagawa. Dia adalah seorang tentara di Self-Defence Force Jepang. Mereka langsung jatuh cinta. Takamatsu mengatakan bahwa dia terpikat dengan senyuman dan kerendahan hatinya. Ia pun menggambarkan Yuko sebagai sosok yang lemah lembut.