Kamis 01 Aug 2024 16:02 WIB

Aktor Sonny Septian Alami Penyumbatan Pembuluh Darah, Ini Gejala dan Penyebabnya

Sony Septian dilaporkan sering mengeluhkan sakit kepala selama satu tahun terakhir.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Pasangan artis Fairuz A Rafiq (kiri) dan Sonny Septian (kanan). Aktor Sonny Septian divonis mengalami penyumbatan pembuluh darah.
Foto: Republika/Santi Sopia
Pasangan artis Fairuz A Rafiq (kiri) dan Sonny Septian (kanan). Aktor Sonny Septian divonis mengalami penyumbatan pembuluh darah.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Aktor Sonny Septian divonis mengalami penyumbatan pembuluh darah dan hingga saat ini masih dirawat di rumah sakit. Suami Fairuz A Rafiq ini dilaporkan sering mengeluhkan sakit kepala selama satu tahun terakhir.

Lantas apa itu penyumbatan pembuluh darah? Dilansir Mayo Clinic, Kamis (1/8/2024), penyumbatan pembuluh darah atau aterosklerosis adalah jenis arteriosklerosis yang spesifik. Aterosklerosis adalah penumpukan lemak, kolesterol dan zat lain di dalam dan pada dinding arteri. Penumpukan ini disebut plak.

Baca Juga

Plak dapat menyebabkan arteri menyempit sehingga menghalangi aliran darah. Plak juga dapat pecah, sehingga menyebabkan pembekuan darah. Meskipun aterosklerosis sering dianggap sebagai masalah jantung, aterosklerosis dapat mempengaruhi arteri di mana saja di dalam tubuh.

Gejala

Aterosklerosis ringan biasanya tidak memiliki gejala apa pun. Gejala aterosklerosis biasanya tidak muncul sampai arteri menyempit atau tersumbat sehingga tidak dapat memasok cukup darah ke organ dan jaringan. Kadang-kadang gumpalan darah benar-benar menghalangi aliran darah. Gumpalan darah dapat pecah dan dapat memicu serangan jantung atau stroke.

Gejala aterosklerosis sedang hingga berat dapat terasa tergantung pada arteri mana yang terkena. Sebagai contoh:

1. Jika Anda memiliki aterosklerosis di arteri jantung, maka akan mengalami nyeri atau tekanan dada (angina).

2. Jika Anda memiliki aterosklerosis di arteri yang menuju ke otak, maka Anda mungkin mengalami mati rasa atau kelemahan mendadak pada lengan atau tungkai, kesulitan berbicara atau bicara cadel, kehilangan penglihatan sementara pada satu mata, atau otot-otot yang terkulai di wajah. Hal ini menandakan serangan iskemik transien (TIA). Jika tidak diobati, TIA dapat menyebabkan stroke.

3. Jika Anda memiliki aterosklerosis pada arteri di lengan dan tungkai, Anda mungkin mengalami gejala penyakit arteri perifer, seperti nyeri tungkai saat berjalan (klaudikasio) atau penurunan tekanan darah pada tungkai yang terkena.

4. Jika Anda memiliki aterosklerosis pada arteri yang menuju ke ginjal, Anda mungkin mengalami tekanan darah tinggi atau gagal ginjal.

Penyebab

Aterosklerosis adalah penyakit yang memburuk secara perlahan dan dapat dimulai sejak masa kanak-kanak. Namun demikian penyebab pastinya tidak diketahui.

Penyakit ini dapat dimulai dengan kerusakan atau cedera pada lapisan dalam arteri. Kerusakan dapat disebabkan oleh tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, trigliserida tinggi, merokok atau mengunyah tembakau, diabetes, resistensi insulin, obesitas, hingga peradangan yang tidak diketahui penyebabnya atau dari penyakit seperti radang sendi, lupus, psoriasis atau penyakit radang usus.

Seiring waktu, lemak, kolesterol dan zat lain juga terkumpul di dinding bagian dalam arteri jantung. Penumpukan ini disebut plak. Plak dapat menyebabkan arteri menyempit, sehingga menghalangi aliran darah. Plak juga dapat pecah, yang menyebabkan pembekuan darah.

Pencegahan

Mayo Clinic mengungkap beberapa upaya yang bisa dilakukan sedari dini guna mencegah penyempitan pembuluh darah, antara lain:

1. Diet sehat. Konsumsi makanan tinggi serat, rendah lemak jenuh dan trans, serta kaya akan buah-buahan, sayuran serta biji-bijian.

2. Olahraga teratur. Aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang.

3. Berhenti merokok. Menghentikan kebiasaan merokok dapat memperbaiki kesehatan pembuluh darah.

4. Kontrol tekanan darah dan kolesterol. Rutin memeriksa tekanan darah dan kadara kolesterol minimal sebulan kali.

5. Kontrol diabetes. Kelola kadar gula darah melalui diet, olahraga, dan obat-obatan.

Pengobatan

Dilansir Cleveland Clinic, penanganan aterosklerosis meliputi perubahan gaya hidup, obat-obatan, prosedur atau pembedahan tergantung pada lokasi aterosklerosis pasien. Penyedia layanan kesehatan juga biasanya akan menyusun rencana berdasarkan kebutuhan Anda.

Tujuan pengobatan yang umum meliputi: menurunkan risiko pembekuan darah, mencegah komplikasi seperti serangan jantung atau stroke, meringankan gejala, memperlambat atau menghentikan penumpukan plak di arteri, hingga memperbaiki aliran darah dengan memperlebar arteri Anda atau melewati (menghindari) penyumbatan.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement