AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Aktor Morgan Oey menjadi salah satu karakter utama di film Pengepungan di Bukit Duri garapan Joko Anwar. Morgan merasa terhormat bisa bekerja sama dengan Joko Anwar yang sejak lama dia kagumi.
“Aku itu fans beratnya Bang Joko, saya suka dengan film-film yang dia garap. Jadi pas proses casting aja udah kayak ‘seriusan nih?!’. Dan sampe akhirnya kepilih itu masih ngerasa enggak percaya,” kata Morgan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (21/10/2024).
Morgan mengatakan ini adalah proyek film pertamanya bersama Joko Anwar. Karena itu, dia merasa sangat senang bisa terlibat dalam film thriller-aksi Pengepungan di Bukit Duri.
“Kalau ditanya, rasanya sangat senang. Apalagi memang skripnya ini bagus banget, yang mana Bang Joko juga bilang butuh 17 tahun untuk akhirnya bisa mengangkatnya ke film. Jadi ini kesempatan yang enggak akan terlupakan,” kata Morgan.
Pada film ini, Morgan akan memerankan karakter Edwin, seorang guru pengganti di SMA DURI yang dikhususkan untuk siswa-siswi bermasalah. Morgan mengatakan karakter Edwin sangat jauh berbeda dengan dirinya di dunia nyata, sehingga dia membutuhkan pendekatan dan riset yang cukup panjang untuk bisa mendalami karakter Edwin.
“Untuk bisa menyatu dengan peran Edwin, aku juga banyak dibantu sama Bang Joko. Jadi dia tuh punya cara untuk bagaimana membuat aktor itu menyatu sama perannya. Ketika di set itu aku udah bukan lagi Morgan, tapi Edwin,” kata Morgan.
Joko Anwar mengaku sangat terkesan dengan kemampuan akting Morgan di film ini. “Kalian kalau nanti nonton juga pasti terkesan sama akting Morgan di film ini. Karena dia beda banget, beda,” kata Joko.
Film Pengepungan di Bukit Duri merupakan film ke-11 Joko Anwar, menandai sebuah babak baru dalam karir perfilmannya. Film bergenre thriller-aksi menjadi film non-horor pertama Joko Anwar sejak enam tahun lalu menggarap Gundala (2019).
Yang menarik, film ini juga diproduksi dengan berkolaborasi dengan studio Hollywood Amazon MGM Studios. Ini menandai kolaborasi perdana Amazon MGM Studios dengan perusahaan film Asia Tenggara, Come and See Pictures, untuk rilisan film bioskop. Joko mengungkapkan bahwa proses syuting dilakukan pada 2024. Adapun film ini akan ditayangkan di bioskop Indonesia pada 2025.