AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Baik dimakan dengan cara direbus, digoreng, atau dihaluskan, kentang merupakan bagian tak terpisahkan dari pola makan banyak orang. Namun, makanan pokok yang sederhana ini memiliki satu risiko tersembunyi yang tidak disadari oleh sebagian besar konsumen.
Para ahli memperingatkan bahwa hal itu dapat benar-benar berbahaya atau bahkan mematikan. Beberapa kentang dapat mengandung racun berbahaya yang diketahui dapat menyebabkan gejala serius. Berita baiknya, ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kentang mengandung bahaya kesehatan ini.
Anda hanya perlu mengetahui apa yang harus diperhatikan. Jika kentang Anda beraroma pahit, jangan memakannya.
Sinar matahari dan kehangatan membuat kulit kentang menjadi hijau yang mengandung racun tingkat tinggi solanin yang dapat menyebabkan penyakit dan beracun. Jangan membeli dan memakan kentang yang masih hijau!.
Kentang merupakan anggota famili Solanaceae, yang secara alami mengandung racun solanin. Meskipun para ahli menunjukkan Anda dapat mengonsumsi sedikit solanin tanpa mengalami reaksi yang merugikan, kentang dan umbi-umbian lainnya dapat menghasilkan racun dalam jumlah banyak jika disimpan dengan tidak benar.
Untungnya, ada dua tanda umum bahwa kentang telah mengembangkan kadar solanin yang berbahaya yakni kentang dapat mengeluarkan bau pahit dan kulitnya dapat berubah menjadi hijau. "Meskipun warna hijau itu sendiri merupakan klorofil yang tidak berbahaya, warna hijau merupakan indikator keberadaan solanin," jelas sebuah laporan dari Michigan State University (MSU).
"Kentang yang membusuk mengeluarkan gas solanin yang berbahaya yang dapat membuat seseorang pingsan jika mereka telah menghirupnya dalam jumlah yang cukup," kata para ahli.
Terlalu banyak solanin dapat merusak kesehatan Anda. Mengonsumsi kentang yang menghasilkan solanin secara berlebihan dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan yang serius. "Toksin tersebut diketahui menyebabkan gangguan gastrointestinal, menyebabkan koma atau bahkan kematian dalam waktu 24 jam setelah mengonsumsinya," demikian laporan Smithsonian Magazine dikutip dari laman Best Life.
Faktanya, satu studi kasus menceritakan kisah 78 anak sekolah Inggris yang tiba-tiba jatuh sakit pada 1979. "Gejala-gejalanya meliputi muntah, diare, nyeri perut dan, dalam kasus yang parah, depresi sistem saraf pusat. Beberapa pasien mengalami koma dengan episode kedutan kejang dan demam hebat," kata studi tersebut.
"Pada banyak pasien, terdapat tanda-tanda kolaps sirkulasi perifer," catat para peneliti.
Ternyata, semua anak laki-laki tersebut telah memakan kentang rebus dari kantong yang sama, yang telah disimpan sejak semester sekolah sebelumnya. Semua siswa akhirnya pulih, tetapi mengalami gejala serius.
Menurut MSU, masalah muncul ketika kentang terkena cahaya terlalu lama. Baik cahaya alami maupun fluoresensi dapat memicu keracunan. Jadi sebaiknya simpan kentang dalam kantong kertas atau kotak kardus di dalam lemari, dapur, atau gudang bawah tanah yang tidak terkena cahaya.
"Simpan kentang di tempat yang sejuk dan gelap, serta hindari paparan cahaya selama pengangkutan," kata laporan MSU.
"Jika Anda menemukan atau membeli kentang hijau, buanglah. Meskipun membuang bagian hijau dan memasaknya menghilangkan sebagian solanin, hal itu mungkin tidak cukup untuk mencegah penyakit," saran para ahli.
Menyimpan kentang di tempat gelap dapat membantu memperpanjang masa simpannya. Namun para ahli mengatakan menyimpannya di suatu tempat terlalu lama dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius.
"Bahkan ada kasus orang meninggal di gudang bawah tanah mereka karena kentang yang membusuk tanpa diketahui," kata laporan MSU.
"Jika ada banyak kentang yang sudah busuk, pastikan untuk memberikan ventilasi yang baik di area tersebut sebelum membuang kentang yang busuk," ujarnya.
Jika ragu, para ahli menyarankan memeriksa kentang untuk mengetahui tanda-tanda penurunan kualitas. Ini termasuk jamur, pembusukan, atau mata yang tumbuh di kulit, yang semuanya dapat menunjukkan bahwa kentang sudah melewati masa terbaiknya.
Mengawasi berapa lama Anda menyimpannya juga dapat menghindarkan dari masalah kesehatan yang serius. Sebagian besar kentang yang tidak didinginkan akan mulai membusuk setelah satu atau dua pekan. Terakhir, seperti semua kasus potensial pembusukan makanan, pastikan untuk mengikuti aturan sederhana dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC): "Bila ragu, buang saja".