Kamis 02 Jan 2025 06:17 WIB

Terungkap! Fakta Terbaru Kematian Mantan Personel One Direction Liam Payne

Liam Payne disebut berada dalam kondisi sangat rentan dan kesadarannya terganggu.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Liam Payne. Hakim mengungkap fakta baru dari kasus kematian mantan personel One Direction, Liam Payne.
Foto: EPA
Liam Payne. Hakim mengungkap fakta baru dari kasus kematian mantan personel One Direction, Liam Payne.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA – Hakim Laura Bruniard, yang memimpin penyelidikan kasus kematian Liam Payne, mengungkap detail terbaru dari hasil investigasinya. Dalam sebuah putusan, Bruniard menyatakan Payne yang sedang dalam pengaruh narkoba mencoba meninggalkan kamar hotelnya melalui balkon sebelum akhirnya terjatuh.

Mantan anggota One Direction ini meninggal pada 16 Oktober 2024, setelah jatuh dari balkon lantai tiga di Hotel CasaSur Palermo. Kantor kejaksaan Argentina kemudian menyampaikan bahwa penyebab kematiannya adalah karena beberapa trauma dan perdarahan internal dan eksternal.

Baca Juga

Bruniard juga memperbarui dakwaan terhadap lima orang yang didakwa sehubungan dengan kematiannya. Mereka yang didakwa sehubungan dengan kematian Liam Payne adalah Roger Nores yang merupakan teman Payne, Gilda Martin selaku manajer hotel CasaSur Palermo, Esteban Grassi selaku kepala resepsionis, serta Ezequiel Pereyra dan Bryan Paiz yang diduga terkait dengan peredaran narkoba.

Nores, Martin, dan Grassi, didakwa atas kematian akibat kelalaian. “Saya tidak percaya bahwa (Nores, Martin, dan Grassi) merencanakan dan menginginkan kematian Payne. Namun, mereka menciptakan risiko kematian yang tidak dapat diterima secara hukum,” demikian kata Hakim Bruniard, seperti dilansir NME, Rabu (1/1/2025).

Tuduhan tersebut dijatuhkan kepada mereka karena ketidakhati-hatian dan kelalaian mereka, yang mengakibatkan kematian Payne. Putusan tersebut membuat Nores menghadapi dakwaan lebih ringan yakni 5 hingga 15 tahun penjara atas tuduhan penelantaran yang mengakibatkan kematian.

Hakim Bruniard mengungkapkan peran Nores sebagai penjamin bagi keluarga Payne, dan bertanggung jawab atas keselamatan sang penyanyi selama di hotel. Namun berdasarkan laporan autopsi Payne, Nores diketahui meninggalkan hotel 50 menit sebelum Liam terjatuh dari atas balkon.

Dalam putusannya, hakim Bruniard menyatakan Payne berada dalam kondisi sangat rentan dan kesadarannya terganggu. “Payne mencoba meninggalkan kamarnya melalui balkon, karena kesadarannya yang terpengaruh obat-obatan. Seharusnya dia ditempatkan di tempat yang aman, dengan pendamping, hingga dokter tiba,” kata hakim.

Adapun Pereyra dan Paiz, yang keduanya dituduh menjual obat-obatan terlarang kepada Payne, mereka harus menghadapi hukuman penjara preventif. Pada November lalu, Paiz mengakui bahwa ia bertemu dengan Payne dua kali sebelum kematiannya, serta mengakui menggunakan narkoba bersamanya. Namun, dia bersikeras bahwa dia tidak pernah menyediakan narkotika kepada Payne atau menerima uang darinya. Pengacara Paiz, Fernando Madeo Facente menentang putusan hakim dan menilai itu sebagai putusan tidak adil dan sewenang-wenang.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement