AMEERALIFE.COM, JAKARTA – Pelawak senior, Nurul Qomar, atau dikenal sebagai Qomar meninggal dunia pada Rabu (8/1/2025), setelah berjuang melawan kanker usus besar. Almarhum diketahui didiagnosa kanker sejak 2021 dan telah menjalani berbagai perawatan, namun sel kanker itu menjalar ke ginjal serta hati.
Untuk mengetahui lebih detail mengenai kanker usus besar, berikut penjelasan, gejala, penyebab, hingga pengobatan kanker usus besar seperti dilansir laman Mayo Clinic, Kamis (9/1/2025):
1. Gambaran umum kanker usus besar
Kanker usus besar (kolorektal) adalah pertumbuhan sel yang dimulai di bagian usus besar yang disebut kolon. Kanker usus besar biasanya menyerang orang dewasa yang lebih tua, meskipun pada kasus langka bisa terjadi pada anak muda.
Kanker usus besar biasanya dimulai sebagai benjolan kecil sel-sel yang disebut polip, yang terbentuk di dalam usus besar. Polip umumnya tidak bersifat kanker, tetapi beberapa polip dapat berubah menjadi kanker usus besar seiring berjalannya waktu.
Polip sering kali tidak menimbulkan gejala. Karena alasan ini, dokter merekomendasikan tes skrining rutin untuk mencari polip dalam usus besar. Menemukan dan mengangkat polip membantu mencegah kanker usus besar.
2. Gejala
Banyak penderita kanker usus besar tidak menunjukkan gejala pada awalnya. Ketika gejala muncul, kemungkinan besar, gejalanya akan bergantung pada ukuran kanker dan lokasi kanker di usus besar.
Gejala kanker usus besar dapat meliputi: perubahan kebiasaan buang air besar, seperti diare atau konstipasi yang lebih sering; perdarahan rektum atau darah dalam tinja; ketidaknyamanan yang terus berlanjut di area perut, seperti kram, gas atau nyeri; perasaan bahwa usus tidak kosong sepenuhnya selama buang air besar; kelemahan atau kelelahan; serta kehilangan berat badan tanpa sebab yang jelas.
3. Penyebab
Hingga saat ini, dokter belum mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan sebagian besar kanker usus besar. Namun, kanker usus besar terjadi ketika sel-sel dalam usus besar mengalami perubahan DNA. DNA sel menyimpan instruksi pada sel untuk berkembang dengan cepat. Perubahan ini membuat sel terus hidup ketika sel yang sehat mati sebagai bagian dari siklus hidup alami.
Hal ini menyebabkan terlalu banyak sel, yang kemudian dapat membentuk massa yang disebut tumor. Sel-sel tersebut dapat menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh yang sehat. Seiring waktu, sel-sel tersebut dapat melepaskan diri dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ketika kanker menyebar, ini disebut kanker metastasis.
4. Faktor risiko
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker usus besar antara lain usia lanjut, memiliki riwayar kanker kolon, dan mengalami penyakit radang usus. Beberapa penelitian juga menemukan peningkatan risiko kanker usus besar pada orang yang kurang mengonsumsi serat, dan terlalu banyak mengonsumsi daging merah dan daging olahan. Selain itu, obesitas, kebiasaa merokok, minum alkohol, hingga diabetes, menjadi salah sekian faktor risiko terjadinya kanker usus besar.
5. Pencegahan
Dokter menyarankan agar individu yang memiliki risiko kanker usus besar atau sudah berusia di atas 45 tahun untuk mempertimbangkan skrining. Tujuannya untuk mendeteksi dini tanda-tanda kanker usus besar atau polip di usus besar. Hal ini juga membuat pengobatan dapat dilakukan dengan lebih efektif, bahkan sebelum kanker berkembang.
Selain skrining, para dokter di Mayo Clinic juga menyarankan untuk menerapkan hidup sehat seperti mengonsumsi lebih banyak serat, mengurangi makanan dan daging olahan, hingga rutin berolahraga.