Rabu 05 Feb 2025 23:49 WIB

Konsumsi Alkohol Bisa Jadi Ancaman Serius Bagi Kesehatan Hati

Konsumsi alkohol berlebihan bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan hati.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Hati (ilustrasi). Konsumsi alkohol menjadi salah satu faktor utama yang dapat mempercepat kerusakan hati.
Foto: istimewa
Hati (ilustrasi). Konsumsi alkohol menjadi salah satu faktor utama yang dapat mempercepat kerusakan hati.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Hati, organ vital dalam tubuh memiliki peran yang sangat penting dalam metabolisme, detoksifikasi, dan produksi berbagai zat penting. Namun, gaya hidup yang tidak sehat, termasuk konsumsi alkohol berlebihan dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan hati.

Ketika mengonsumsi alkohol, hati bekerja keras untuk memecah zat ini menjadi zat yang kurang berbahaya. Namun, proses ini menghasilkan zat-zat beracun yang dapat merusak sel-sel hati.

Dokter Spesialis Bedah dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dr Ridho Ardhi Syaiful SpB, Subsp BD(K) mengatakan konsumsi alkohol menjadi salah satu faktor utama yang dapat mempercepat kerusakan hati. Seseorang yang terbiasa minum 1-2 botol alkohol setiap hari berisiko tinggi mengalami gangguan hati yang berujung pada sirosis, dan ketika hati mengalami sirosis, bentuknya menjadi tidak normal dengan permukaan yang penuh luka, menyebabkan fungsi hati terus menurun.

"Jadi orang yang minum alkohol 1-2 botol sehari, itu berisiko untuk jadi keganasan hati, hatinya beresiko rusak," kata dokter Ridho dalam diskusi daring, beberapa waktu lalu. 

Tak hanya itu, pola hidup yang tidak sehat seperti konsumsi makanan berlemak tinggi dan minim aktivitas fisik juga dapat memperparah kondisi ini. Banyak orang yang tanpa sadar mengalami perlemakan hati akibat gaya hidup yang kurang sehat, yang kemudian berisiko berkembang menjadi keganasan hati. 

Sayangnya, banyak kasus kanker hati baru terdeteksi secara kebetulan, misalnya saat seseorang menjalani pemeriksaan kesehatan rutin dan ditemukan massa mencurigakan di hati melalui USG. Jika sudah ditemukan nodul atau benjolan, langkah berikutnya adalah pemeriksaan lebih lanjut dengan CT scan atau MRI untuk memastikan apakah sel tersebut bersifat ganas.

"Kalau seandainya ada masalah pada hati dan hati tidak bisa kompensasi lagi, dia turun semua fungsinya. Dia jadi kuning, diabetesnya jadi pucat, kemudian berat badan tiba-tiba turun, karena dia tidak bisa memproduksi protein tubuh, imunitasnya turun, cepat mudah sakit, perutnya buncit," ungkap Ridho.

Di negara-negara maju seperti Jepang, pendekatan dalam mendeteksi kanker hati lebih agresif, dengan kombinasi berbagai metode skrining untuk menemukan tanda-tanda awal sebelum penyakit berkembang lebih lanjut.

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Mengurangi atau menghindari konsumsi alkohol, menjaga pola makan sehat, dan rutin berolahraga adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan hati.

Bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti Hepatitis atau perlemakan hati, pemantauan rutin sangat dianjurkan untuk mendeteksi adanya gangguan sejak dini. Adapun, hati, sebagai organ terbesar dalam tubuh, memiliki peran vital dalam detoksifikasi, sistem imun, hingga proses pembekuan darah.

Jika fungsinya terganggu, berbagai gangguan kesehatan akan muncul, seperti kulit menguning, tubuh mudah lelah, berat badan turun drastis, hingga perut yang membuncit akibat penumpukan cairan. Kanker hati sendiri terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu Hepatocellular Carcinoma (HCC) dan Intrahepatic Cholangiocarcinoma (ICC), yang berasal dari sel-sel hati itu sendiri.

 

Sayangnya, kanker hati sering kali baru ditemukan ketika kondisinya sudah memburuk.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement