AMEERALIFE.COM, JAKARTA – Film thriller-aksi Pengepungan di Bukit Duri arahan Joko Anwar akan dirilis di bioskop Indonesia pada 17 April 2025. Film yang merupakan hasil kolaborasi studio Come and See Pictures dengan Amazon MGM Studios ini juga dikabarkan bakal dirilis di luar negeri.
Hal itu diungkap oleh Joko Anwar saat diwawancara seusai screening terbatas film Pengepungan di Bukit Duri di Senayan City, Sabtu (15/2/2025). Namun demikian, Joko belum bisa membocorkan lebih lanjut negara mana saja yang akan menayangkan film ke-11 nya tersebut.
“Pastinya ada (perilisan di luar Indonesia). Mereka (MGM Studios) belum mau bocorin, nanti ada pengumumannya,” kata Joko kepada Republika.co.id pada akhir pekan lalu.
Kerja sama ini juga menandai sejarah perfilman Indonesia. Karena untuk pertama kalinya studio film legendaris Hollywood MGM Studios bekerja sama dengan perusahaan film Asia Tenggara untuk rilisan film bioskop.
Meskipun diproduksi bersama, namun Joko mengatakan studio besar tersebut tidak ikut campur dalam aspek kreatif. “MGM enggak ada campur tangan kreatif. Ketika membaca skenario ini mereka percaya yang direfleksikan di film ini bukan sekadar hanya di Indonesia namun juga di dunia sekarang,” kata Joko Anwar.
Film Pengepungan Bukit Duri berlatarkan tahun 2027 dan menggambarkan situasi imajiner yang penuh ketegangan. Ceritanya berfokus pada karakter Edwin (Morgan Oey), seorang guru yang berjuang menjadi keponakannya yang hilang di tengah kerusuhan kota.
Edwin harus menghadapi tantangan besar ketika pencariannya membawa dia ke sebuah SMA di Bukit Duri, yang merupakan sekolah untuk anak-anak bermasalah. Di sekolah ini, ia harus berhadapan dengan murid-murid berbahaya dan berpotensi mengancam keselamatannya. Ketika kerusuhan kota kembali meletus, situasi semakin menegangkan dan membuat mereka terjebak di dalam sekolah, menciptakan momen dramatis dan penuh darah.
Pengepungan di Bukit Duri memiliki judul internasional The Siege at Thorn High. Film ini juga akan dibintangi oleh Morgan Oey, Omara Esteghlal, Hana Malasan, Endy Arfian, Fatih Unru, Satine Zaneta, dan Dewa Dayana.