Rabu 19 Feb 2025 07:56 WIB

Jelang Ramadhan, Dokter Ajak Umat Islam Mulai Terapkan Pola Hidup Sehat

Ramadhan kesempatan untuk memperbaiki diri jadi sehat selaras.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Ani Nursalikah
Pekerja menunjukkan salah satu menu makanan sehat.
Foto: ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Pekerja menunjukkan salah satu menu makanan sehat.

AMEERALIFE.COM,  JAKARTA -- Bagi sebagian orang, bulan Ramadhan kerap dianggap sebagai tantangan besar sehingga mereka mulai menyiapkan obat dan suplemen agar bisa beribadah puasa secara penuh.

Namun, menurut dokter spesialis penyakit dalam Kasim Rasjidi, persiapan terbaik adalah dengan memperbaiki pola hidup menjadi lebih sehat tanpa harus bergantung pada obat.

Baca Juga

“Persiapan terbaik menjelang Ramadhan adalah dengan memperbaiki keseharian dan sistem tubuh agar tidak perlu makan obat, atau kebutuhan obat bisa ditekan seminimal mungkin,” kata dokter Kasim kepada Republika, Selasa (18/2/2025).

Menurut Kasim, meminimalkan konsumsi obat dan suplemen berdampak baik bagi tubuh karena mengurangi efek samping. Ia menjelaskan beberapa obat memiliki efek samping yang bisa mengganggu ibadah. Misalnya, obat maag berpotensi menyebabkan sakit kepala, mual, sembelit, dan sering buang gas.

Kemudian obat diabetes memiliki efek samping seperti sesak, gangguan irama jantung, nyeri dada, peningkatan berat badan, pandangan kabur, lemas dan lainnya. Begitupun obat darah tinggi ada yang membuat kaki bengkak, kesemutan, sering buang air kecil, serta batuk, yang mengganggu kenyamanan beribadah.

“Semakin banyak obat yang dikonsumsi maka akan semakin banyak interaksi terjadi, dengan makin banyak kemungkinan efek samping,” kata Kasim yang juga merupakan Health Coach dan Penggagas Indonesia Sehat Selaras.

Kasim mengungkapkan rasa lemas yang kerap dirasakan pada awal Ramadhan bukan dipicu oleh puasa, melainkan akibat makan berlebihan sebelum memasuki bulan suci. Karenanya dia mengajak umat Islam tidak makan berlebih menjelang Ramadhan.

“Puasa itu kan sebetulnya hanya menggeser jadwal makan, tidak ada yang berubah. Dan puasa itu baik itu tubuh. Jadi Ramadhan sebenarnya adalah kesempatan untuk memperbaiki diri jadi sehat selaras di badan, nalar dan rasa,” kata Kasim.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement